TRIBUNJATENG.COM, CILACAP - Polisi telah mengungkap pemicu dari perundungan yang terjadi terhadap seorang siswa SMPN di Cilacap.

Wakapolresta Cilacap, AKBP Arif Fajar Satria, menjelaskan bahwa pelaku, yang dikenal sebagai MK, merasa marah dan tidak setuju dengan klaim korban yang mengaku telah bergabung dengan gengster tanpa persetujuan MK.

Selain itu, kabar mengenai klaim korban yang telah tergabung dalam gengster juga menyebar ke sekolah-sekolah lain.

Hal ini membuat pelaku untuk mengumpulkan anggota gengster beserta korban untuk melakukan pertemuan.

Dalam pertemuan tersebut, perundungan dan penganiayaan terhadap korban oleh pelaku terjadi.

Sayangnya, puluhan siswa lain hanya menyaksikan tanpa berani untuk memisahkan pelaku yang terus menerus melakukan pemukulan terhadap korban.

Video yang beredar juga menunjukkan bahwa korban tidak melakukan perlawanan.

Dia hanya terlihat memegangi kepala, perut, dan dada yang menjadi sasaran pukulan dan tendangan dari pelaku.

Berdasarkan pengamatan tribunjateng.com, korban menerima hingga 38 serangan dari pelaku selama insiden tersebut.

Di akhir video, pelaku MK tampak merayakan tindakannya dengan mengangkat tangan dan membungkuk ke arah kamera.

Beruntungnya, video ini diunggah dan menjadi viral di media sosial, sehingga menarik perhatian publik dan tindakan dari aparat Polresta Cilacap.

Saat ini, Polresta Cilacap masih terus melakukan pemeriksaan terhadap 5 siswa yang terlibat dalam perundungan dan penganiayaan tersebut.

Sementara 3 siswa lainnya berstatus sebagai saksi, dan 2 lainnya menjadi terduga pelaku.