"Mereka menyuruh kami untuk tetap di sana dan tidak boleh keluar lagi.
Saya berada di sana selama beberapa jam dengan pasien lain, perawat, dokter.
Saya melihat seorang saksi mata menangis," jelas Angeliek. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Heboh Penembakan di Rotterdam, 3 Orang Tewas, Pelaku Kenakan Pakaian Tempur"
Baca juga: 4 Orang Tewas Akibat Aksi Penembakan dalam Pesta Ulang Tahun di Amerika