TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - Berawal pada tahun 2011, Iman Syaefudin bersama sang isteri membuka usaha kecil-kecilan yaitu outlet menjual bubur bayi matang atau sudah dimasak.
Sampai akhirnya pada tahun 2020 bisnis berkembang karena memproduksi bubur organik kemasan yang kemudian dilabeli merek Grow Food yang sampai 2023 ini sudah memiliki beberapa produk unggulan.
Produk unggulan yang dimaksud yaitu bubur organik, abon balita, puding susu silky, kaldu alami dan beras organik.
Untuk bubur beras organik terdapat beberapa varian rasa yakni salmon fillet, daging ayam, ikan tuna dan daging sapi.
Sementara produk abon balita ada varian rasa ayam, salmon dan sapi.
Puding susu silky ada sembilan varian rasa diantaranya strawberry, alpukat, pisang, coklat, taro, orange, dan lain-lain.
Adapun kaldu alami juga terdapat tiga varian rasa yaitu sapi, ayam dan jamur.
Sedangkan beras organik terdapat dua varian yaitu beras putih organik dan beras merah organik.
Meskipun usahanya berkembang pesat dan sudah bisa memproduksi berbagai produk organik dalam kemasan, tapi Iman tetap mempertahankan dan menjual bubur matang yang sudah dimasak dengan kemasan menggunakan wadah cup kecil.
Ditemui saat sedang berada di lokasi cabang utama, Owner Grow Food Iman Syaefudin, bercerita ia memulai usaha Grow Food bermula pada tahun 2019 bertemu dengan seorang teman di Jakarta yang kemudian menawari supaya usaha bubur miliknya dikembangkan menjadi dalam bentuk kemasan.
Temannya tersebut mengajak untuk bekerja sama membangun usaha Grow Food dan saling mengembangkan satu sama lain.
Singkatnya untuk memperlancar berjalannya usaha, maka Iman membuat CV Putri Sukses Abadi Tegal Indonesia.
Selain itu, juga membeli peralatan dan lain sebagainya yang dibutuhkan.
"Awalnya saya menjual bubur sehat organik yang sudah matang. Kemudian Maret tahun 2020 saya mulai membuka usaha Grow Food dan fokus produk kemasan, dan alhamdulilah masih bertahan hingga sekarang ini. Terlebih produk saya ini bisa bertahan sampai satu tahun untuk semua varian," ungkap Iman Syaefudin, pada Tribunjateng.com, Sabtu (30/9/2023).
Membahas mengenai kelebihan atau yang membedakan produk bubur organik miliknya dengan yang lain, Iman mengatakan terkait izin pihaknya sudah mengantongi semuanya seperti izin dari BPOM, memiliki sertifikat organik, dan sertifikat halal.
Termasuk gizi yang terkandung dalam tiap produk, juga sudah dikonsultasikan ke ahli gizi sehingga lebih terjamin.
Bahkan bubur organik yang ada di Grow Food, tidak hanya bisa dikonsumsi oleh bayi atau anak-anak saja, tapi untuk orang dewasa juga bisa mengkonsumsi terutama bagi yang ingin diet (menurunkan berat badan), memiliki sakit magh akut, tipes atau lainnya yang harus makan dengan makanan halus seperti bubur.
Iman juga dapat informasi dari beberapa konsumen, bahwa setelah mengkonsumsi bubur organik produksinya anak-anak mereka jauh lebih sehat, aktif, lincah, dan cerdas.
Pria 53 tahun ini juga menuturkan, sejauh ini ia memiliki outlet cabang utama dan beberapa outlet kecil di wilayah Kabupaten Tegal.
Outlet cabang utama berlokasi di Jalan Pala Raya nomor 47, Desa Mejasem, Kecamatan Kramat, Kabupaten Tegal.
Di outlet cabang utama ini, buka setiap hari mulai pukul 05.00-17.00 WIB, sedangkan outlet lainnya buka sekitar dua jam saja yakni mulai pukul 05.30-07.30 WIB.
Pemasaran produk Grow Food sendiri tidak hanya di wilayah Kabupaten Tegal dan sekitarnya saja, tapi sudah sampai ke luar pulau seperti Bali ada 7 mitra dan 23 outlet.
Kemudian ada di Kalimantan, Sumatera, Jakarta, Tasikmalaya, Kabupaten Brebes, Kota Tegal, Kabupaten Pemalang, Pekalongan, Kabupaten Batang, Semarang, Kabupaten Wonosobo, dan lain-lain.
Sedangkan di swalayan juga sudah mulai ada yang menjual, tapi khusus baby shop, dan sisanya penjualan via online.
"Biasanya untuk bayi itu mulai usia 6 bulan keatas. Tapi ada konsumen yang usia nya sudah 40 tahunan juga mengkonsumsi bubur organik produksi sini (Grow Food). Bahkan dalam kurun waktu dua sampai tiga minggu yang bersangkutan rutin membeli tiga cup besar bubur organik. Setelah 9 tahun sakit magh, tapi setelah makan bubur organik jadi sembuh. Ada juga konsumen yang sakit tipes, kemudian memakan bubur organik dan merasa kondisi tubuh lebih sehat," terangnya.
Ayah dari dua anak ini menuturkan, untuk harga jual varian bubur organik matang wadah cup kecil harga Rp 3.500.
Sedangkan untuk bubur organik kemasan kaleng harga eceran antara Rp 35 ribu-Rp 37 ribu.
Varian silky puding harga Rp 15 ribu per pcs.
Abon balita harga masing-masing bergantung rasa, untuk abon rasa ayam harga Rp 23.500, rasa daging sapi Rp 26 ribu, dan rasa salmon harga Rp 30 ribu per pcs.
Sedangkan untuk Kaldu harga Rp 19 ribu per pcs.
Beras organik varian beras putih harga Rp 27.500 per 1 kilogram, dan beras merah harga Rp 32.500 per 1 kilogram.
"Harapan saya kedepannya tentu usaha yang saya rintis ini bisa terus berkembang. Terutama untuk yang bubur organik ini, saya memiliki keinginan bisa ikut andil dalam upaya penanganan stunting ataupun gizi buruk khususnya di wilayah Kabupaten Tegal. Sehingga bisa terbebas dari stunting yang juga menjadi isu nasional," harap Iman. (dta)