TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi, kekeringan ekstrem masih melanda Jawa Tengah.
Saat ini, terdapat 44 persen wilayah di Jateng yang mengalami kekeringan ekstrem.
Hasil Monitoring Hari Tanpa Hujan (HTH) dasarian III September 2023 merinci 30 kabupaten/kota masuk kategori awas. Yakni sebagian besar wilayah Kab. Wonogiri, Karanganyar, Sukoharjo, Klaten, Brebes, Tegal; sebagian wilayah Kab. Cilacap, Banyumas, Pemalang, Banyumas, Purbalingga, Kebumen, Purworejo, Magelang, Sragen, Boyolali, Jepara, Rembang dan Demak.
Sebagian kecil wilayah Kab. Pekalongan, Batang, Kendal, Kota Semarang, Kudus, Pati, Blora, Grobogan, Kab. Semarang, Temangung, Wonosobo dan Banjarnegara juga masuk kategori awas.
Kategori siaga meliputi sebagian wilayah Kab. Magelang, Pekalongan, Cilacap, Pemalang; Sebagian Kecil Wilayah Kab. Brebes, Tegal, Batang, Kendal, Demak, Jepara, Pati, Rembang, Blora, Grobogan, Sragen, Karananyar, Wonogiri, Klaten, Sukoharjo, Boyolali, Kab & Kota Semarang, Salatiga, Temanggung, Wonosobo, Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Kebumen dan Purworejo.
Adapun kategori waspada meliputi sebagian kecil wilayah Kab. Brebes, Cilacap, Pemalang, Pekalongan, Batang, Kendal, Kab & Kota Semarang, Salatiga, Demak, Jepara, Kudus, Pati, rembang, Blora, Grobogan, Sragen, Boyolali, Magelang, Temanggung, wonosobo, Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Kebumen, Purworejo dan Klaten.
Sementara sebagian besar wilayah Kab. Kudus, Pati, Grobogan, Blora dan Kota Semarang ; sebagian wilayah Kab. Sragen, Temanggung, Wonosobo, Banjarnegara, Banyumas; Sebagian Kecil wilayah Kab. Cilacap, Brebes, Pemalang, Pekalongan, Batang, Tegal, Kab. Semarang, Salatiga, Boyolali, Klaten, Magelang, Purworejo, Kebumen dan Purbalingga tidak ada peringatan.
Kepala Data dan Informasi BMKG Ahmad Yani Semarang, lis Widya Harmoko mengatakan curah hujan dasarian III September 2023 masih rendah. Sehingga membuat Jawa Tengah masih dilanda kekeringan.
"Berdasarkan monitoring Hari Tanpa Hujan Dasarian III September 2023, 44 persen wilayah Jawa Tengah masuk kriteria kekeringan ekstrem (> 60 hari tanpa hujan), 15 persen wilayah Jawa tengah masuk kriteria sangat panjang (31 – 60 hari tanpa hujan), 1,4 persen wilayah Jawa Tengah masuk kriteria panjang (21 – 30 hari tanpa hujan)," kata lis dalam keterangannya, Minggu (1/10/2023).
lis menambahkan, beberapa daerah di Jateng mengalami hari tanpa hujan dengan kriteria menengah hingga pendek, yakni rentan 1-20 hari.
"33 persen wilayah Jawa Tengah masuk kriteria menengah (11 – 20 hari tanpa hujan), 0,6 persen wilayah Jawa tengah masuk kriteria pendek (6 – 10 hari tanpa hujan) dan 6.1 persen wilayah Jawa Tengah masuk kriteria sangat pendek (1-5 hari tanpa hujan)," imbuhnya.
Hasil prakiraan deterministik curah hujan dasarian I dan II Oktober 2023 menyebut, curah hujan di seluruh wilayah Jawa Tengah masuk kriteria rendah (0 - 50 mm).
"Untuk dasarian III Oktober 2023 seluruh wilayah Jawa tengah masuk dalam kriteria rendah (0 – 50 mm), kecuali sebagian kecil wilayah Purbalingga, Pekalongan, Banjarnegara dan Kebumen masuk dalam kriteria menengah (51 – 75 mm)," jelasnya.
Pada dasarian I November 2023, curah hujan di seluruh wilayah Jawa tengah masuk dalam kriteria rendah (0 – 50 mm).
Kecuali wilayah Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, sebagian Kebumen, Pekalongan, sebagian kecil Banyumas, Purworeo, Pemalang, Batsng, Kendal, Temanggung, Magelang dan Karanganyar masuk dalam kriteria menengah (51 – 10 mm).