Faktor psikologis juga dapat memainkan peran penting dalam kesulitan mencapai orgasme.
Dokter Boyke mengungkapkan bahwa perasaan cinta dan keintiman dalam hubungan dapat dipengaruhi oleh faktor ini.
"Kemudian (faktor) psikologisnya, kurangnya rasa cinta kepada suami, misalnya," ungkapnya.
Selain itu, perilaku suami yang kasar atau sikap pelit juga dapat memengaruhi perasaan cinta dan sensitivitas wanita dalam mencapai orgasme.
3. Faktor Sosiologis
Faktor sosiologis berhubungan dengan lingkungan sekitar.
"Lingkungan, artinya environmentnya itu seperti apa, apakah rumahnya tidak nyaman? Misalnya Anda tinggal dengan mertua, kemudian juga daerah di sekitarnya juga risih, atau anak masih tidur dengan ibu bapaknya. Itu juga secara environment-nya tidak menyenangkan," kata Dokter Boyke.
Lingkungan yang tidak mendukung dapat menjadi penyebab kesulitan orgasme.
Dokter Boyke menekankan bahwa tiga faktor ini akan diperiksa oleh dokter untuk menentukan penyebab sebenarnya mengapa wanita mengalami kesulitan orgasme.
Jika setelah pemeriksaan, wanita tersebut masih kesulitan orgasme saat berhubungan intim, dokter dapat memberikan obat atau krim yang dapat membantu.
"Kalaupun masih belum, dokter bisa memberikan obat yang bisa membangkitkan gairah atau memberikan krim yang bisa membuat sensitif di daerah organ kewanitaan Anda," jelas Dokter Boyke.
Dengan demikian, penting bagi wanita yang mengalami kesulitan orgasme untuk tidak ragu-ragu untuk berkonsultasi dengan dokter.
Kesehatan reproduksi adalah bagian penting dari kesejahteraan kita, dan dengan dukungan dan panduan yang tepat, masalah ini dapat diatasi. (*)