Meski hanya memiliki uang Rp 10 ribu, S memberikan uang tersebut karena diancam oleh si A dan temannya.
Teguh mengatakan si, A sejak dulu memang bermasalah. A tidak pernah masuk sekolah, guru BK juga telah mendatangi, A ke rumah.
Pihak sekolah juga telah menegur memberikan pendekatan hingga merayu, A agar masuk sekolah namun, A tetap tidak mau.
"Mohon maaf, A dari keluarga broken home. Sudah DO, dalam arti ada surat pernyataan pengunduran dirinya, bermeterai. DO sejak kelas 8 semester 1 itu keluar, mengundurkan diri," terangnya.
Terkait mediasi atas kejadian Bullying itu, Teguh mengaku hanya sebatas melakukan pendekatan terhadap, S. (uti)