Pemilu 2024

Surya Paloh Koreksi Pernyataan Bakal Bubarkan Nasdem Jika Kader Korupsi: Bukan Itu Maksudnya

Editor: Muhammad Olies
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (NasDem), Surya Dharma Paloh atau yang lebih dikenal dengan Surya Paloh

TRIBUNJATENG.COM - Media sosial ramai dengan bunyi pernyataan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh yang menyebut bakal membubarkan Nasdem jika ada kader yang korupsi.

Pernyataan Surya Paloh sudah beberapa tahun lalu.

Namun kini kembali muncul seiring adanya sejumlah kader Nasdem yang tersandung kasus dugaan korupsi.

Beberapa di antaranya seperti mantan Menkominfo Jhonny G Plate dan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.

Surya Paloh pun mengakui jika pernyataannya kala itu salah dan punya makna berbeda.

Hal itu disampaikan Surya Paloh dalam konferensi pers terkait kabar kasus korupsi yang menjerat kader Nasdem sekaligus Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo.

“Enggak demikian meaning-nya. Enggak ada yang lebih tolol dari ketum partai yang mengatakan kalau ada kader partai yang korupsi partai dibubarkan, bodoh dia,” kata Surya di kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Nasdem, Jakarta Pusat, Kamis (5/10/2023) dikutip dari Kompas.com.

“Itu saya salah karena memang tidak ada itu. Meaning-nya bukan begitu,” ujarnya.

Baca juga: Bocoran Status Mentan Syahrul Yasin Limpo, Mahfud MD: Tersangka Kasus Dugaan Korupsi

 Surya mengaku dalam pernyataannya pada 2015 lalu itu hendak menegaskan semangat antikorupsi yang diusung Nasdem.

Dia ingin kader Nasdem tak melakukan tindakan koruptif.

“Makna sesungguhnya bukan begitu. Spirit, semangat kita untuk antikorupsi enggak ada artinya kita ini kalau kader kita hanya bisa melakukan perbuatan-perbuatan tercela. Untuk apa kita punya institusi seperti ini?” ujarnya.

Baca juga: NasDem Bantah Kabar Mentan Syahrul Yasin Hilang Tanpa Kabar, Sebut Akan Pulang dan Temui Surya Paloh

Meski demikian, menurut Surya, tak ada yang bisa menjamin kader partai tak melakukan perbuatan tercela.

Terlebih jika kader tersebut sebenarnya merupakan penyusup partai.

Surya Paloh pun mengoreksi pernyataannya.

Dia menegaskan tidak akan membubarkan Nasdem karena ada satu atau dua kader yang melakukan korupsi.

“Pada anak-anak negeri ini yang datang dengan penuh cita-cita, idealisme, pengabdian, berjuang bersama dalam satu partai harus menjadi korban karena satu dua orang yang tidak tepat, itu tidak benar,” kata Surya.

“Jadi intinya saya mengoreksi, bukan itu sesungguhnya,” tuturnya

Sebelumnya, beredar kabar bahwa Mentan Syahrul Yasin Limpo telah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Kabar ini diungkap oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD. 

“Bahwa dia sudah tersangka? Ya, saya sudah dapat informasi. Malah sejak kalau eksposenya itu kan sudah lama kalau tersangka," ujar Mahfud di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (4/10/2023).

Namun demikian, hingga kini KPK belum menetapkan status Syahrul sebagai tersangka kasus dugan korupsi.

Adapun KPK tengah mengusut tiga klaster dugaan korupsi di Kementerian Pertanian, yakni pemerasan dalam jabatan, gratifikasi, dan tindak pidana pencucian uang.

KPK sudah menetapkan sejumlah tersangka dalam kasus dugaan korupsi terkait pemaksaan dalam jabatan di Kementan, tapi belum mau mengungkap identitasnya.

Penyidik pun telah menggeledah rumah dinas Mentan Syahrul dan kantor Kementan pada pekan lalu untuk mengumpulkan barang bukti dalam kasus ini.

Dari penggeledahan di rumah dinas Syahrul, penyidik KPK mendapati uang puluhan miliar dalam bentuk rupiah dan mata uang asing.

Selain itu, penyidik KPK juga menemukan 12 pucuk senjata api.

 

Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Soal Janji Bubarkan Nasdem jika Kader Korupsi, Surya Paloh Koreksi Ucapannya : Bukan Itu Maksudnya

Berita Terkini