TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pemprov Jateng ajak masyarakat lebih mempererat persatuan dan kesatuan.
Pemprov juga menjadikan momentum Pertempuran Lima Hari di Semarang, sebagai simbol pemersatu seluruh elemen masyarkat.
Sekda Provinsi Jateng, Sumarno, menuturkan, Pertempuran Lima Hari di Semarang tak hanya jadi momentum untuk mengenang peristiwa besar.
Namun juga sebagai implementasi nilai-nilai perjuangan serta semangat gotong royong.
Selain itu, simbol nilai kebersamaan untuk menciptakan tatanan masyarakat yang adil dan damai juga ada dalam peristiwa tersebut.
"Tentu saja yang jauh lebih penting adalah nilai-nilai kepahlawanan yang bisa diimplementasikan sekarang," ujarnya, Minggu (15/10/2023).
Sumarno juga mengingatkan semua pihak agar tetap menjaga kebersamaan dan gotong royong menghadapi tahun Politik.
Sebab, pesta demokrasi yang akan digelar tahun depan mensyaratkan keamanan dan ketertiban, sehingga penting untuk dijaga bersama.
"Di tahun-tahun politik ini yang jauh lebih penting adalah keguyuban," katanya.
Oleh karena itu, ia menyampaikan, hal-hal yang berpotensi mengancam persatuan dan kedamaian harus dihindari.
"Dinamikanya pasti ada, tapi nilai persatuan yang dicontohkan para pahlawan harus benar-benar diterapkan," imbuhnya.