Siswi Dibully di Tegal

Siswi Dibully Atas Tuduhan Mencuri, Kepala SMP Ihsaniyah Tegal Andri Apriudin "No Comment"

Editor: raka f pujangga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gunawan (50) dan Misrotun orangtua siswi SMP swasta di Kota Tegal, Jawa Tengah yang diduga menjadi korban perundungan, Senin (16/10/2023).

TRIBUNJATENG - SMP Ihsaniyah Tegal menolak memberikan klarifikasi terkait dugaan adanya siswi yang menjadi korban perundungan (bullying) teman satu kelas.

Kepala sekolah yang bernama Andri Apriudin itu bahkan menolak bertemu dengan sejumlah wartawan yang datang ke sekolah.

"Tidak boleh, ini kan rumah saya. Jadi saya berhak menolak," kata Andri sambil masuk ke salah satu ruangan dan meninggalkan wartawan.

Baca juga: BREAKINGNEWS Siswi SMP Ihsaniyah Tegal Dipaksa Mengaku Mencuri Hingga Tak Mau Masuk Sekolah

Kasus dugaaan perundungan siswi SMP di Tegal, Jawa Tengah, tersebut menjadi sorotan.

Pasalnya peristiwa itu membuat siswi korban perundungan itu tak mau masuk kelas.

Perundungan terhadap siswi SMP swasta kelas VII itu berawal dari hilangnya uang iuran kelas sebesar Rp 1,95 juta.

Trauma

Sementara itu, orangtua korban menjelaskan, sejak anaknya dituduh mencuri uang sering mendapat perundungan dari teman-teman kelas.

Bahkan perundungan diduga juga dilakukan oleh guru kelas.

Hal itu membuat kondisi korban trauma dan enggan berangkat sekolah.

"Anak saya mengaku tidak mengambil sama sekali. Anak saya trauma, lihat tanggalan sekolah minta dibuang, pakaian, sampai buku-buku minta dihilangkan semua," kata Misrotun (43), ibu korban.

Sementara ayah korban bernama Gunawan (50), mengatakan, kejadian itu berawal saat sekolah berencana menggelar kegiatan outbond.

Lalu para siswa berinisiatif mengumpulkan uang untuk pembuatan jaket.

Uang iuran terkumpul sejumlah Rp 1.950.000 dan dipegang bendahara kelas.

Menurut Gunawan, tuduhan itu berawal saat anaknya mengeluh sakit dan hanya ada di kelas saat jam istirahat.

Sementara teman-temannya disebut berada di luar kelas.

Usai pulang sekolah, bendahara kelas mengaku kehilangan uang iuran itu.

"Sehingga terkumpul uang sebanyak Rp1.950.000. Namun, sekitar 1 Oktober 2023 kemarin uang tersebut hilang dan belum ditemukan sampai saat ini," kata Gunawan.

Baca juga: HEBOH! Siswi SMP Ihsaniyah Tegal Dibully Teman Sekelas Akibatnya Sering Nangis Histeris 

Seperti diberitakan sebelumnya, Gunawan sempat mendatangi sekolah untuk meminta klarifikasi.

Hal itu dilakukan karena sejak mendapat perundungan, anaknya alami trauma.

"Saya mau meluruskan anak saya tidak bersalah. Tidak bisa sepihak, anak saya ditekan dari pihak sekolah, satu kelas mem-bully semua, anak saya terpojokan," kata Misrotun. (*)

 

Artikel ini sudah tayang di Kompas.com

Berita Terkini