TRIBUNJATENG.COM, SOLO – Kabar aksi kawanan klitih melakukan kekerasan di jalan beredar di media sosial (medsos).
Hal ini membuat masyarakat Kota Solo resah.
Kabar itu tersebar di medsos pada Minggu (29/10/2023) kemarin.
Menanggapi hal tersebut, Kapolresta Surakarta, Kombes Pol Iwan Saktiadi pastikan itu hanyalah berita bohong atau hoaks.
Kapolres mengaku pihaknya telah mendalami informasi baik secara direct message ataupun info berseliweran di media sosial dan mengirim pesan kepada akun yang upload namun tidak ada faktanya.
"Saya menekankan yang mengunggah berita-berita mengenai isu kejahatan jalanan atau klitih sampai saat ini saya nyatakan tidak ada di Surakarta," tegas Iwan, Senin (30/10/2023).
Kapolresta melanjutkan, jika dari masyarakat menyaksikan atau mempunyai bukti otentik terkait peristiwa ini agar segera melaporkan ke pihak berwajib atau kepolisian.
Menurut Iwan, kamera CCTV terpasang di 265 lokasi di penjuru Solo. Jika ada aksi kekerasan di jalan maka langsung terekam oleh kamera CCTV.
Selain kamera CCTV, Iwan mengaku pihaknya juga melakukan patroli manual secara masif dari tim sparta terbuka maupun personil-personil yang bersifat tertutup.
"Info terakhir muncul isu klitih pada malam Minggu di wilayah perbatasan dengan Kabupaten Karanganyar. Namun, setelah dicek ternyata tidak ada. Kami sudah mengecek ke perangkat desa juga tidak ada,"ujar dia.
Kapolresta memastikan sampai dengan saat situasi di Kota Bengawan dalam keadaan aman.
Ia juga meminta kepada masyarakat jika menyaksikan potensi-potensi klitih segera lapor.
"Untuk antisipasi akun-akun yang masih terus menyebarluaskan itu kami akan dalami akun-akun tersebut dan jika memang diperlukan akan kami take down," imbuhnya.
Kapolresta meminta masyarakat agar tetap tenang dan tidak resah menghadapi isu ini.
Pihaknya memastikan akan menangkap pelaku jika memang pelaku tersebut bisa di identifikasi dan secara unsur masuk dalam unsur pidana. (uti)
Baca juga: MERESAHKAN, 2 Hari Terjadi Aksi Klitih di Karanganyar dan Klaten, Korban Sudah 5 Orang