TRIBUNJATENG.COM, KUDUS — Harga cabai yang kian melambung hingga menyentuh Rp 80 ribu per kilogram membuat gelisah sebagian pedagang makanan yang menggunakan cabai menjadi bahan dasarnya.
Di antaranya yakni, Setyono Penjual Ayam Geprek di Jalan Kudus-Colo Desa Kaliputu, Kecamatan Kota Kudus yang membutuhkan cabai rawit hingga 5 kilogram perharinya.
Baca juga: Susul Rawit Merah, Harga Cabai Rawit Hijau di Ungaran Melambung Tembus Rp 82 Ribu Per Kilogram
Kenaikan harga cabai yang menyentuh Rp 80 ribu per kilogram, dirasa berat baginya yang penghasilannya tidak menentu, tergantung dari ramai atau tidaknya orang yang makan ditempatnya.
"Kalau naik segitu ya dirasa berat, saya mau tidak mau menaikan harga perporsinya. Tadinya Rp 10 ribu, sekarang Rp 12 ribu. Ya mau gimana lagi, ga cuman cabai aja yang mahal tapi beras juga ikut mahal," jelasnya, Selasa (31/10/2023).
Kenaikan harga yang mencapai 20 persen tersebut, membuat dirinya mendapatkan komplain dari konsumen yang sudah terlanjur nyaman dengan harga lama.
Baca juga: Harga Cabai Rawit Merah di Ungaran Kabupaten Semarang Semakin Pedas
Akibatnya, tidak sedikit dari pelanggannya yang hengkang dan tidak kembali lagi, hal itu menyebabkan penurunan penjualan Setyono.
"Turun penjualannya, sampai 20 persen kira-kira. Lumayan banyak, ya kalau tidak di naikin harganya terlalu banyak nanggung ruginya. Jadi ya gimana lagi, harapannya harga-harga cabai ataupun beras bisa normal," tambahnya. (Rad)