Miras oplosan tersebut dibeli dengan harga mulai Rp 22.000-28.000.
"Ada yang per liter, ada juga per botol," ujarnya.
Itu pula yang kemudian mereka lakukan pada hajatan pernikahan teman mereka di Sagalaherang.
"Namun ada yang berbeda rasanya dibandingkan dengan biasanya.
Kemarin, saat kami minum miras oplosan tersebut rasanya sangat hambar, atau enggak ada rasanya," kata Albab.
Albab mengaku, tak mengetahui apakah miras oplosan yang mereka minum itu dioplos ulang oleh rekan-rekannya atau tidak.
"Kalau dioplos ulang saya tidak tahu, saya hanya mengkonsumsi aja apa yang disajikan oleh rekan-rekan," katanya
Namun, setelah beberapa jam, Albab mengaku kaget, rekan-rekannya banyak yang masuk rumah sakit bahkan meninggal dunia.
"Saat di lokasi tak apa-apa, tapi tiba di rumah, rekan-rekan ada yang jatuh pingsan hingga dibawa ke rumah sakit dan meninggal dunia," terangnya
Albab mengaku sangat menyesal pesta minuman keras Sabtu lalu telah banyak merenggut korban.
"Semua korban yang meninggal semuanya rekan dan saya turut prihatin juga.
Semoga ini jadi pelajaran untuk kita semua agar tak mengonsumsi miras oplosan lagi," ungkap Albab.
Albab juga mengaku kapok, dan janji nggak akan mengkonsumsi miras oplosan lagi di kemudian hari.
"Saya kapok dan tak akan mengonsumsi miras lagi.
Ini juga datang ke puskesmas karena panik, ada sesuatu yang mulai dirasa di perut.