TRIBUNJATENG.COM, GUNUNGKIDUL – Pihak orangtua siswa SD swasta yang diduga menjadi korban perundungan oleh temannya di Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta ini terpaksa menempuh jalur hukum.
Ini dikarenakan proses mediasi yang difasilitasi pihak yayasan, tak menemukan kata kesepakatan.
Bahkan mediasi sudah dilakukan sebanyak 3 kali, namun tak ada satupun yang membuahkan hasil.
Karena geram, orangtua dari korban perundungan ini pun terpaksa melaporkannya ke pihak kepolisian setempat.
Pihak yayasan pun tak bisa berbuat banyak dan akan ikut serta mengawal kasus dugaan perundungan yang terjadi di sekolah tersebut.
Baca juga: Nasib FAA Siswa SD Korban Bullying Kakinya Diamputasi, Sekolah Bantah Ada Perundungan
Baca juga: Optimalisasi Satgas Ramah Anak Hilangkan Benih Perundungan
Aksi bullying atau perundungan dialami siswa SD di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Perundungan tersebut terjadi di salah satu SD swasta di Kabupaten Gunungkidul.
Kuasa hukum yayasan, Rifki Rasyid mengatakan, dugaan perundungan yang dilakukan berupa aksi pemukulan hingga perlakuan yang tidak pantas dilakukan seorang anak dan pelajar.
"Selain pemukulan, saat kami lakukan pendampingan, diduga anak itu menyampaikan kata-kata dengan nada yang tinggi."
"Hal ini yang membuat kami syok,” kata dia seperti dilansir dari TribunSolo.com, Rabu (8/11/2023).
“Terus perlakuannya bisa dikatakan kurang pas untuk ukuran seorang anak," tambah Rifky.
Pihaknya kini sudah melakukan pendampingan terhadap korban dan pelaku.
Mendengar kasus tersebut, pihak sekolah sudah mencoba menyelesaikan masalah secara kekeluargaan dengan menggelar mediasi.
Mediasi sudah dilakukan 3 kali, yakni dengan mempertemukan pihak korban dan pelaku.
Namun menurut Rifki, upaya tersebut tidak membuahkan hasil.
"Upaya kekeluargaan sudah kami lakukan."
"Sudah 3 kali mempertemukan kedua orangtua, baik pelaku maupun korban."
"Pertemuan pertama, orangtua pelaku tidak hadir,” terangnya.
Baca juga: Viral Video Perundungan Antarsiswa SMP, Keluarga Korban Tolak Mediasi dan Pilih Lapor Polisi
Baca juga: Viral Bocah Tunawicara Jadi Korban Perundungan, Dicekoki Lem Aibon Teman Sebaya
“Pertemuan kedua hadir semua, namun belum ada kesepakatan."
"Dan pertemuan ketiga hadir semua, tetapi juga belum ada kesepakatan."
"Kalau dari yayasan sudah memberikan fasilitas ini," terangnya.
Bahkan pihak yayasan pun menyampaikan kepada pihak kepolisian agar mempertemukan dua pihak orangtua lagi.
"Kami sampaikan ke pihak Polres Gunungkidul untuk mempertemukan pihak orangtua lagi, namun belum ada kabar untuk itu," paparnya.
Karena tidak menemukan jalan tengah, orangtua dari salah satu siswa pun sudah membuat laporan ke polisi.
Dia mengatakan, secara resmi yang melaporkan dugaan perundungan baru satu orang, namun pihaknya mengindikasi ada korban lainnya.
"Kalau korban terhadap pemukulan yang sedang kami tangani ada 1 orang."
"Namun ini terindikasi ada korban yang lain."
"Tetapikan, dari orangtua korban yang lain juga belum istilahnya konfirmasi resmi langsung ke pihak yayasan."
"Kami menyampaikan kalau memang ada korban lain mohon konfirmasi seperti itu," terangnya. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Siswa SD di Gunungkidul Diduga Alami Perundungan, Orang Tua Lapor Polisi Usai Mediasi Gagal
Baca juga: Viral Pahala Anggota BNN Pukul Pengendara Motor Gunakan Pistol di Jakarta, Begini Cerita Pemicunya
Baca juga: Cara Ella Bantu Pria Usir Kesepian, Mantan Guru Ini Siap Kasih Pelukan, Bayarannya Rp 2 Juta per Jam
Baca juga: Mayor Sekti Ambarwati Jabat Danlanud Jenderal Besar Soedirman Purbalingga, Inilah Sosoknya
Baca juga: Raperda APBD 2024 Senilai Rp 1,9 Triliun Disetujui DPRD Batang