Latihan-latihan ini membantu anak-anak belajar menghargai dan memahami kesulitan orangtua dan tahu bagaimana mengungkapkan perasaan mereka kepada orang yang mereka cintai.
Selain itu, latihan “Menghitung manik-manik” telah menarik banyak perhatian karena dapat membantu anak melatih kesabaran dan ketelitian serta mengembangkan karakter mereka sendiri secara baik.
Namun, sebuah keluarga dari Provinsi Liaoning, China baru-baru ini memposting artikel yang mempertanyakan buruknya keterampilan mengajar guru.
Termasuk tugas pekerjaan rumah yang tidak masuk akal, dimana mengharuskan siswa menghitung 10.000 butir beras.
Frustasi karena pekerjaan rumah yang diberikan guru terlalu tidak masuk akal, orangtua siswa itu bertanya kepada guru dan mendapat penjelasan yang mengejutkan.
Setelah putranya pulang dan memberitahunya tentang pekerjaan rumah yang diberikan guru kepadanya, seluruh keluarga duduk dan menghitung sampai malam.
Namun mereka masih belum bisa menghitung 10.000 butir beras.
Baca juga: Viral! Poster Tempat Wisata Semarang ala Disney AI Pakai Bing Creator Image, Begini Cara Bikinnya
Baru pada pukul 02.00, keesokan harinya seluruh keluarga menghitung cukup butir beras untuk dikirim oleh putra mereka kepada guru.
Karena latihan seperti itu cukup sulit, jadi butuh banyak usaha.
Hal ini mempengaruhi waktu istirahat seluruh keluarga.
Orangtua anak laki-laki tersebut sangat marah dan segera mengajukan keluhan kepada dewan sekolah mengenai metode pengajaran gurunya.
Mereka juga menyatakan keraguannya terhadap kemampuan mengajar guru.
Alasan Guru Beri Tugas Hitung Beras
Saat dihadapkan pada pertanyaan dari orangtua, guru perempuan tersebut dengan tenang menjelaskan.
“Sebenarnya latihan ini tidak dimaksudkan agar siswa dapat menghitung 10.000 butir beras."