Sebab, medan menuju lokasi sangat curam dan hanya bisa dilewati oleh satu orang.
Ketika pihaknya mengevakuasi korban dengan tandu, tidak bisa berjalan dengan normal.
“Makanya kita memilih untuk memberikan pertolongan pertama terlebih dahulu,” kata dia.
Pertolongan pertama yang dimaksud adalah dengan membuat tempat berlindung dan menyalakan api agar tubuh hangat dan memberikan sereal.
Setelah itu, sekitar pukul 01.00 WIB, korban kembali drop.
Napas korban mulai menipis dan denyut nadinya mulai melemah.
Saat itulah, panitia kembali menghubungi Basarnas untuk evakuasi.
Setelah berhasil dievakuasi dan dibawa ke RSUD dr Soebandi, korban dinyatakan meninggal dunia. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Panitia Diklat yang Tewaskan Mahasiswi Unej Ungkap Alasan Korban Tak Segera Dievakuasi"
Baca juga: Mahasiswi Kedokteran Hewan Unair Ditemukan Tewas di Mobil dengan Kepala Terbungkus Plastik