Berita Regional

Ribut dengan Jukir karena Dipanggil 'Bro', Pengamen Ini Ngaku Kesurupan Hanoman

Editor: m nur huda
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Personel Satuan Samapta Polres Bangkalan menggelandang pengamen berinisial RD usai terlibat keributan di halaman parkir sebuah toko modern di kawasan Stadion Gelora Bangkalan, Jalan Soekarno-Hatta, Rabu (22/11/2023)

TRIBUNJATENG.COM - Seorang pengamen di Bangkalan Madura ribut dengan juru parkir (jukir). Pada Polisi, pengamen pria ini dirinya tengah kesurupan Hanoman.

Polisi pun dibuat geleng kepala dengan tingkah pengamen asal Bojonegoro ini karena ajak ribut seorang jukir di sekitaran Stadion Gelora Bangkalan Madura, Rabu, (22/11/2023). 

Dengan tangan diborgol, pengamen RD secara spontan menjawab, “Itu Pak, kesurupan Hanoman”.

Baca juga: BREAKING NEWS: Kecelakaan Truk Muatan Batu Kricak 21 Ton Terguling di Jalan Hanoman Semarang

Baca juga: Meriahnya Karnaval Kebonagung Sumowono Semarang, Ada Patung Raksasa Hanoman dan Kapal Bajak Laut

Baca juga: Inilah Sosok Mbak-mbak Kasir Minimarket Pemberani, Tak Gentar Cekcok Lawan Pengamen Maksa

Pengakuan bernada menggelitik dari pengamen itu membuat sejumlah awak jurnalis berupaya menahan tawa.

Kedua tangan pengamen berambut gondrong itu awalnya diikat warga dengan seutas tali.

Tidak berselang lama, rombongan personel Sat Reskrim dan Sat Samapta Polres Bangkalan tiba di lokasi kejadian. RD kemudian digelandang ke Polres Bangkalan untuk dimintai keterangan.

Pemeriksaan terhadap RD dilakukan di ruang Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Bangkalan.

“Kamu tadi marah-marah itu ngapain, kenapa?,” tanya Kanit PPA Aipda Priyanto kepada RD di hadapan Kasat Reskrim Polres Bangkalan, AKP Heru Cahyo.

Kasat Reskrim Polres Bangkalan, AKP Heru Cahyo menyatakan, keributan antara RD dan seorang jukir berinisial HR dilaporkan masyarakat melalui saluran SPKT.

Awalnya, RD berjalan melintasi area parkir di depan sebuah toko modern.  

“Mungkin ada tidak enak di hati ketika disapa ‘Bro’ oleh tukang parkir. Pengamen RD tidak terima dikira mau menantang hingga (RD) memegang kerah baju tukang parkir,” ungkap Heru di hadapan awak jurnalis.

Informasi yang dihimpun Tribun Madura dari masyarakat sekitar lokasi kejadian, RD merupakan pria asal Bojonegoro, beristrikan perempuan asal Kabupaten Sampang.

Namun kini RD tinggal bersama putri semata wayangnya yang masih berusia 16 tahun.

Keduanya tinggal di sebuah rumah kos di kawasan Senenan Kota Bangkalan, sementara istrinya meninggal dunia sekitar 6 bulan yang lalu.

Dari lokasi kejadian, polisi menyita gitar akustik beserta sepeda motor protolan milik RD.

“Korban (jukir) dan pelaku saling mengenal, sering cangkruk, sering nongkrong, kebetulan tadi itu mungkin tidak enak hati,” kata Heru.(*)

 

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Tangan Diborgol, Pengamen Ngaku Kesurupan Hanoman dan Ajak Ribut Jukir, Polisi : Kamu Itu Ngapain?

Berita Terkini