Berita Semarang
Meriahnya Karnaval Kebonagung Sumowono Semarang, Ada Patung Raksasa Hanoman dan Kapal Bajak Laut
Ribuan warga setempat menunjukkan aksi dan penampilan terbaiknya dalam karnaval tingkat desa di ruas utama Desa Kebonagung, Kecamatan Sumowono
Penulis: Reza Gustav Pradana | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN - Ribuan warga setempat menunjukkan aksi dan penampilan terbaiknya dalam karnaval tingkat desa di ruas utama Desa Kebonagung, Kecamatan Sumowono, Kabupaten Semarang, Sabtu (26/8/2023).
Karnaval dalam rangka memeringati HUT ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia itu diikuti sebanyak 17 kontingen dari lima dusun di Kebonagung, yakni Gambangwaluh, Catak, Ngasinan, Jagoan dan Kebonagung.
Dalam pawai kebudayaan yang meriah itu, dipertontokan kesenian tradisional, hasil bumi, marching band serta ogoh-ogoh atau patung raksasa yang diarak.
Sejumlah patung raksasa yang diarak yakni patung Hanoman, harimau putih, naga Baru Klinthing, kapal bajak laut dan lain sebagainya.
Satu di antara patung Hanoman tampak setinggi sekitar lima meter, berbulu putih, sedang berdiri dan membawa kepala Dasamuka atau Prabu Rahwana.
“Ini menceritakan pembunuhan Rahwana. Pembuatannya sekitar satu bulan dan ini dibuat kami, warga Dusun Jagoan,” kata Angga Wijaya (27) kepada Tribunjateng.com saat persiapan karnaval.
Pawai atau kirab budaya itu dimulai setelah para perangkat desa dan kecamatan setempat melaksanakan upacara kenegaraan di lapangan Desa Kebonagung.
Tampak ribuan warga memadati pinggir sepanjang jalan yang dilalui karnaval.

Kepala Desa (Kades) Kebonagung, A. Anung Sambara mengatakan bahwa karnaval itu digelar masyarakat desa setempat tiap tahunnya saat Agustus.
Anung menerangkan, karnaval di Kebonagung sudah dilakukan tiap tahunnya sejak 1977 lalu, kecuali saat masa pandemi Covid-19.
“Penggagasnya tokoh-tokoh zaman dulu termasuk bapak saya yang dulu juga menjadi kades, kita tinggal meneruskan dan lebih memeriahkan.
Ini cara warga bersenang-senang dan jika tidak ada karnaval seperti masa pandemi Covid-19 kemarin, warga malah kecewa,” kata Anung kepada Tribunjateng.com di sela-sela karnaval.
Dia menyebutkan, total sebanyak 4.000 orang warga setempat menjadi peserta karnaval itu.
Tak hanya peserta karnaval, para penjual makanan, minuman, mainan anak-anak, pakaian dan lain sebagainya juga memenuhi sepanjang ruas utama karnaval itu.
Selain itu, Anung mengatakan bahwa warga yang depan rumahnya dilalui karnaval, menggelar open house atau mempersilakan masyarakat umum datang ke rumah mereka. (*)
Baca juga: Kongres Perempuan Akar Rumput Semarang, Ruang Suara Bagi Gerakan Perempuan Termarjinalkan
Baca juga: Thailand Rebut Juara 3, Malaysia Takluk 4-3 dalam Drama Adu Penalti Piala AFF U23 2023
Baca juga: Hyundai Stargazer X Diperkenalkan di Semarang, Bawa Fitur Canggih Dukung Kebutuhan Masyarakat
Baca juga: UPDATE Kebakaran di Demak: Bakar Sampah Jadi Penyebab Kebakaran Lahan Kosong di Karantengah Demak
Kota Semarang Hujan, Berikut Prakiraan Cuaca BMKG Hari Ini Jumat 19 September 2025 |
![]() |
---|
Jual Beli Gadget Bekas Bisa Online dan COD di Gulabed Semarang, Begini Caranya |
![]() |
---|
Bukan Hanya Cinta! Ini 5 Hal yang Wajib Wanita Pertimbangkan Sebelum Menikah |
![]() |
---|
Dishub Kota Semarang Target Jalanan Bebas dari “Cumi-Cumi Darat”, Ini Upayanya |
![]() |
---|
Proyek Outer Ring Road Semarang Terkendala Anggaran, Masih Cari Skema Pembangunan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.