Prajurit TNI Gugur di Papua

Praka Dwi Bekti Probo Siniwoko yang Gugur di Papua Belum Pernah Bertemu Langsung dengan Anaknya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Istri Praka Dwi Bekti Probo Siniwoko, Dita Kurnia Putri

Praka Dwi Probo Siswono gugur saat kontak senjata dengan kelompok kriminal bersenjata di Nduga Papua Pegunungan, pada Sabtu (25/11).

Praka Dwi Probo Siswono gugur bersama 3 prajurit Satgas Yonif Mekanis Raider 411/ Pandawa lainnya.

Atas jasanya, Praka Dwi Probo Siswono mendapat kenaikan pangkat satu tingkat menjadi Kopda Anumerta Dwi Probo Siswono.

Juru Bicara KKB, Sebby Sambom, menuding empat korban adalah anggota Komando Pasukan Khusus (Kopassus).

Pihaknya bertanggung jawab atas serangan terhadap Pos TNI Paro dari Batalyon Infanteri Mekanis 411/Pandawa.

Klaim itu menyusul laporan resmi dari Egianus Kogoya selaku Pimpinan TPNPB Kodap III wilayah Ndugama-Derakma.

Sebby menyebut, serangan KKB terhadap Pos TNI berlangsung mulai pukul 11.59- hingga16.00 WIT, dipimpin oleh Perek Jelas Kogeya.

Perek Jelas Kogeya adalah anak buah Egianus Kogoya.

"TNI memata-matai pos penjagaan Pasukan TPNPB, dan hal ini sudah cukup lama. Mereka menyerang pasukan TPNPB di bawah pimpinan tuan Perek Jelas Kogeya yang sedang melintas jalur pos penjagaan tersebut."

"Maka pasukan khusus TPNPB melakukan serangan balik terhadap pos TNI tersebut," ujar Sebby secara tertulis kepada Tribun-Papua.com, Senin (27/11/2023) siang.

Menurut Sebby, tidak ada satupun anggota KKB luka tembak.

Sebaliknya, pihaknya menembaki tiga helikopter milik TNI yang hendak mengevakuasi prajurit yang gugur.

Sebby menuding Pemerintah Indonesia menerjunkan tim Kopasus ke Nduga, pasca-penyanderaan pilot Susi Air, Philips Mark Methrtens pada 7 Ferbruari 2023.

"Kami menunggu niat baik Jakarta untuk negosiasi pembebasan pilot asal Selandia Baru ini, tetapi kami melihat Indonesia masih kepala batu," ujarnya.

Sebby pun menyatakan pihaknya siap melayani aparat TNI dan Polri bertempur di wilayah Nduga. (*)

Halaman
1234

Berita Terkini