Berikut ini video ada insiden saling dorong saat demo buruh di depan kantor Gubenur Jateng.
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Para pekerja memenuhi Jalan Pahlawan Kota Semarang. Di depan Kantor Gubenur Jateng, para pekerja itu menggelar aksi.
Selain berorasi sejumlah sepanduk juga dibentangkan.
Para pekerja tersebut merupakan gabungan dari beberapa federasi pekerjaan.
Seperti Federasi Serikat Pekerja Independen (FSPI) dan Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (Kasbi) dan lainnya.
Aksi tersebut diwarnai saling dorong antara buruh dan petugas yang berjaga.
Pasalnya, massa hendak merangsak masuk ke halaman Kantor Gubenur Jateng.
Pagar besi Kantor Gubenur Jateng juga hampir roboh karena aksi tersebut.
Namun situasi kembali kondusif, setelah koordinasi dilakukan dengan pihak kepolisian.
Aksi saling dorong tersebut disebabkan terjadi lantaran massa tak kunjung ditemui oleh Pj Gubernur Jateng.
Karena dalam aksi tersebut, para buruh ingin bertemu dengan Pj Gubernur Jateng.
"Kami hanya ingin melakukan diskusi, pagar dan gedung ini juga milik rakyat berarti milik kami juga," tegas perwakilan buruh dalam orasinya.
Para buruh tersebut bahkan mengancam akan menginap di depan Kantor Gubernur Jateng jika tak ditemui.
Meski demikian massa tak mendapatkan kabar baik.
Massa aksi tetap tak ditemui oleh Pj Gubernur Jateng maupun perwakilannya.
Sembari menunggu, massa berjoget di depan Kantor Gubernur Jateng.
Alunan musik dangdut koplo mengiringi penantian para buruh yang menggelar aksi tersebut.
Aksi tersebut digelar untuk mentut kenaikan Upah Minimun Kota/Kabupaten (UMK).
Di mana para buruh meminta kenaikan UMK di Jateng mencapai 15 persen.
"Semoga dengan aksi ini suaravkami didengar," papar Yuliana, satu di antara buruh yang mengikuti aksi, Rabu (29/11/2023).
Ia mengatakan, UMK selama ini sangat kurang untuk mencukupi hidup.
Menurutnya buruh yang memiliki dua anak acapkali kekurangan dengan UMK yang ada.
Bahkan ia menganggap kenaikan harga bahan pokok sangat jomplang dengan kenaikan UMP atau UMK.
"Sangat terasa sekali, untuk itu kami berharap UMK naik 15 persen. Di Kota Semarang semoga bisa Rp 3,5 juta. Karena kebutuhan pokok semua naik," tambahnya.