TRIBUNJATENG.COM, SABANG - Pemerintah Kota Sabang telah menyerukan kepada UNHCR agar segera memindahkan pengungsi Rohingya dari wilayah tersebut.
Keputusan ini diambil untuk meredakan ketegangan antara warga setempat dan para pengungsi, serta memastikan situasi tetap terkendali.
Ady Akmal Shiddiq, Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Pemko Sabang, menegaskan bahwa Pemko tidak mengalokasikan anggaran apa pun untuk pengungsi Rohingya.
Baca juga: Ide Wakil Presiden Maruf Amin Buka Peluang Pulau Galang Jadi Tempat Pengungsi Rohingya
Meskipun warga mengecam kehadiran mereka, Ady menyatakan bahwa langkah UNHCR untuk segera memindahkan pengungsi ke lokasi yang telah ditentukan sebelumnya adalah solusi terbaik.
"Kami tidak ingin terjadi hal-hal di luar kendali, oleh karena itu sebaiknya pihak UNHCR segera memindahkan mereka," ujarnya.
Ady menjelaskan bahwa Pemko hanya memberikan bantuan kemanusiaan saat kedatangan pertama pengungsi, seperti makanan, minuman, dan pakaian, dengan dukungan dari masyarakat sekitar.
"Pemko tidak mengeluarkan sepeser pun untuk mereka," tegas Ady.
Pembiayaan pengungsi Rohingya sepenuhnya ditanggung oleh UNHCR, sesuai dengan penjelasan Protection Associate UNHCR, Faisal Rahman.
Ia menekankan tanggung jawab penuh UNHCR terhadap kebutuhan dasar, kesehatan, dan biaya lainnya tanpa membebani pemerintah.
"Semua penanganan menjadi tanggung jawab kita dari UNHCR dengan lembaga mitra seperti IOM dan lainnya," ungkap Faisal.
Tim UNHCR akan terus berkoordinasi dengan Satgas Penanganan Pengungsi Nasional dan pemerintah untuk menentukan alternatif tempat yang dapat ditunjuk untuk relokasi atau penempatan selanjutnya para pengungsi Rohingya.
(*)
Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul Kontroversi Pengungsi Rohingya, Kabag Prokopim: Pemko Sabang Tak Keluarkan Sepeser pun untuk Mereka