Lukman diserahkan oleh keluarganya ke Polres Toba, lalu dibawa ke Polda Sumut, Minggu (26/11/2023).
Kata Irjen Agung, tersangka dijerat Pasal 156 a KUHP dan Pasal 28 Undang-undang ITE ujaran kebencian. Ia akan dikurung selama 20 hari ke depan sembari Polisi melengkapi proses penyidikan dan pemberkasan.
"Kita sudah kuat dengan persangkaan pasal yang pertama yaitu 156 a KUHP, dan kedua pasal 28 Undang-undang ITE. Ini terkait dengan penyebaran ujaran kebencian tersebut," kata Kapolda Sumut Irjen Agung Setya Imam Effendi, Senin (27/11/2023).
Polisi telah memeriksa lima saksi baik pelapor dan saksi ahli. Barang bukti handphone dan akun media sosial milik tersangka juga disita.
Dugaan ujaran kebencian dan penistaan agama ini dilaporkan oleh ormas GP Ansor. Penyidik juga sudah memeriksa urine tersangka, namun hasilnya negatif Narkoba.
"Yang bersangkutan sudah kita tes urine terkait apakah dia menggunakan Narkoba tetapi hasilnya negatif, katanya.
Dari hasil pemeriksaan Polisi, pelaku ujaran kebencian dan penistaan agama membuat konten di kedai tuak di Lumban Nabolon, Desa Dolok Saribu, Kecamatan Uluan, Kabupaten Toba pada Sabtu 25 November lalu sekira pukul 10.00 WIB.
Lalu, 15 menit kemudian ia mengunggahnya melalui aplikasi Snack Video. Sore harinya video ini pun membuat heboh karena terus beredar luas di masyarakat.
"Kita mengetahui bahwa saudara LDS ini membuat video di salah satu kedai (tuak) di wilayah Desa Dolok Saribu di Kecamatan Uluan, kabupaten Toba," katanya.
Dari hasil penyelidikan, Lukman ternyata sudah lima tahun bekerja sebagai sopir truk di Kota Sorong, Papua Barat. Kapolda mengatakan, ia baru balik ke kampung halamannya di Kabupaten Toba dua minggu lalu.
Sebelumnya, beredar di media sosial video seorang pria yang diketahui bernama Lukman Dolok Saribu membuat konten ujaran kebencian.
Dalam video singkat yang dilihat, pria yang mengenakan kaus berwarna kuning ini meminta agar Israel membunuh semua warga Indonesia yang berada di sana.
Selain itu, ia juga meminta supaya warga Palestina mengakhiri hidup sendiri sebelum dibunuh Israel.
"Hai kaum Palestina, lebih baik kau mati bunuh diri daripada Israel bunuh kamu, ya. Sedikit-sedikit kamu agama. Hei, Israel. Bantai semua itu baik orang Indonesia yang ada di sana. Bunuh semua itu, ya," katanya.
Tak berhenti di sini, pria lanjut usia ini juga memprovokasi agar ibukota Indonesia, Jakarta diledakkan karena menurutnya warga Indonesia banyak komentar mengenai konflik kemanusiaan di Palestina. Selain itu, pria ini juga melakukan penistaan agama Islam.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Pemilik Akun TikTok yang Injak Alquran Saat Live Streaming Ditangkap, Polisi Sebut Pelaku Wanita