TRIBUNJATENG.COM, MEDAN -- Misteri 5 mayat yang terdiri dari 4 pria dan 1 wanita di kampus Universitas Prima (Unpri) Medan, Sumatera Utara akhirnya terungkap.
Berawal dari video di Tiktok yang memperlihatkan dua mayat dalam bak mandi sehingga membuat geger.
Saat polisi melakukan pemeriksaan tidak ditemukan, bahkan tempat pengambilan gambar video sudah dibersihkan dan dirapikan.
Bahkan saat polisi akan melakukan penggeledahan terkesan sempat dihalang-halangi untuk izin ke pengadilan negeri.
Lalu muncul video enam pria yang mengaku sebagai mahasiswa Unpri dan mengatakan bahwa video yang viral itu bukan mayat tapi hanya boneka.
Namun akhirnya polisi malah menemukan 5 mayat yang terdiri dari empat pria dan 1 wanita.
Fakta terakhir ternyata 5 mayat yang ditemukan di kampus Universitas Prima Indonesia (Unpri) Medan Sumatra Utara ternyata adalah cadaver.
Cadaver adalah jenazah yang digunakan untuk praktikum anatomi mahasiswa kedokteran.
Keterangan tersebut disampaikan Wakil Dekan Fakultas Kedokteran Unpri Medan, Kolonel drg Susanto terkait temuan lima mayat di lantai 15 Unpri.
"(Jadi) di dalam laboratorium anatomi, salah satu media belajarnya adalah cadaver yaitu tubuh manusia yang diawetkan.
Di laboratorium FK Unpri terdapat 5 kadaver, satu perempuan dan 4 laki laki," ujar Susanto melalui keterangan videonya, Rabu (13/12/2023).
Susanto menjelaskan, keberadaan cadaver di Unpri Medan untuk menunjang proses belajar dan mengajar di laboratorium anatomi atau ilmu urai.
"Kami sangat yakin di setiap Fakultas Kedokteran di Indonesia memiliki cadaver sebagai media pembelajaran dan peraturan tentang kadaver sebagai media pembelajaran ilmu urai atau anatomi telah diatur undang undang," jelasnya.
Susanto juga membantah adanya isu yang menyebutkan bahwa ada dua mayat korban pembunuhan di Unpri Medan.
"Dengan tegas saya nyatakan tidak ada kasus pembunuhan di lingkungan Unpri seperti yang diisukan di masyarakat. Bila memang ada tindak pembunuhan di Unpri, maka saya sebagai salah satu pimpinan yang pertama melaporkan kepada pihak yang berwajib," ujarnya.
Di sisi lain Susanto juga menyayangkan adanya oknum polisi dari Polrestabes Medan yang kurang berkoordinasi saat melakukan penggeledahan di Unpri Medan, Senin (11/12/2023).
Menurutnya, pihak kepolisian tidak melibatkan pimpinan kampus saat penggeledahan.
"Pada malam hari (mereka) mendesak untuk melakukan penggeledahan di kampus Unpri. Untuk diketahui pada malam hari tidak ada petugas yang bisa mendampingi, tetapi mereka memaksa masuk dan Satpam (terpaksa) memberikan izin untuk menggeledah dan tidak didapati apapun pada saat itu," ujarnya.
Lalu keesokan harinya, polisi kembali melakukan penggeledahan dari pagi hingga malam, mereka kemudian menemukan 5 kadaver.
Selanjutnya kadaver itu dikeluarkan dari tempatnya untuk diperiksa lalu dikembalikan ke bak cadaver.
"(Tapi) yang sangat kami sesalkan pada saat tanggal 12 Desember 2023 ada perintah untuk mengosongkan kampus.
Padahal saat itu sudah diberikan izin untuk pemeriksaan. Dengan perintah tersebut, pihak kampus keberatan karena pada saat itu sedang berlangsung proses pembelajaran kuliah praktikum dan ujian," ungkap dia.
Penjelasan polisi
Lima mayat yang ditemukan di lantai 15 kampus Universitas Prima Indonesia (Unpri) Medan, Sumatra Utara, ditemukan dalam posisi ditumpuk.
Keterangan tersebut disampaikan Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Kompol Teuku Fathir Mustafa.
Ia menjelaskan, pihak kampus sempat mencoba menutup-nutupi keberadaan mayat tersebut dengan tidak kooperatif.
Namun, polisi yang curiga tetap melakukan penggeledahan di kampus tersebut dan benar adanya ditemukan jenazah.
Fathir menceritakan kronologis penemuan mayat tersebut, awalnya polisi melakukan penggeledahan dari lantai 9 sampai 16.
Setibanya di lantai 15, polisi curiga dengan satu ruangan dan mencoba mendatanginya.
Lalu, petugas melihat adanya satu bak semen dalam keadaan tertutup di sudut ruangan.
Kemudian, polisi membuat penutup bak tersebut dan menemukan lima mayat dalam keadaan ditumpuk.
Kondisinya, sudah mulai keriput dan terdapat sedikit cairan bening.
"Kita temukan di paling sudut ruangan mayatnya, tempatnya tidak layak," sebut Fathir.
Lebih lanjut, ia menjelaskan sampai saat ini pihaknya masih menunggu keterangan dari pihak kampus soal keberadaan mayat tersebut.
"Sekarang kita masih minta kejelasan dari pihak kampus, asal jenazah ini dari mana, siapa identitasnya, kenapa bisa ada di dalam kampus," ucapnya.
Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Medan Kompol Teuku Fathir mengatakan, lima mayat itu ditemukan di lantai 15.
"Ada 4 mayat pria dan 1 mayat wanita," ujarnya, Selasa (12/12/2023). Menurut Fathir, mayat-mayat tersebut tanpa identitas.
Polisi, kata Fathir, tengah meminta keterangan pihak kampus tentang asal-usul kelima mayat itu.
"Kita masih minta kejelasan dari pihak kampus, asal jenazah ini dari mana, siapa identitasnya, kenapa bisa ada di dalam kampus," ucapnya.
Maka polisi minta penjelasan pihak kampus setelah polisi melakukan penggeledahan di Universitas Prima Indonesia (Unpri) Medan tersebut.
Sebelum penggeledahan ini dilakukan setelah beredarnya video soal dugaan adanya temuan mayat di dalam bak air di lantai 9.
Ia menyampaikan, lima jenazah tersebut ditemukan di lantai 15 pada saat polisi melakukan penyelidikan di dalam gedung tersebut.
"Iya, kita temukan di lantai 15 setelah semuanya kita geledah," sebutnya.
Lebih lanjut, Fathir menuturkan polisi saat ini masih menunggu kejelasan dari pihak kampus soal adanya lima mayat tersebut yang diduga disembunyikan di sebuah ruangan.
"Sekarang kita masih minta kejelasan dari pihak kampus, asal jenazah ini dari mana, siapa identitasnya, kenapa bisa ada di dalam kampus," ucapnya.
Apalagi saat polisi tengah penyelidiki kasus ini, beredar sebuah rekaman video soal klarifikasi dugaan penemuan dua mayat di lantai 9, Universitas Prima Indonesia (Unpri) Medan.
Pengamatan tribun-medan, dari video yang diunggah melalui akun Tiktok bernama @yuhuyy_09, pada Selasa (12/12/2023).
Di dalam video, tampak ada enam orang pria yang mengaku sebagai mahasiswa Unpri.
Salah seorang pria yang berdiri di tengah, mewakilkan teman-temannya memberikan pernyataan di depan kamera.
"Melalui video klarifikasi ini, kami mahasiswa Unpri menyatakan bahwasanya kami memohon maaf sebesar-besarnya atas penyebaran video yang tampak teman saya Heryanto," katanya di dalam unggahan tersebut.
Ia menjelaskan bahwa, rekaman video yang memperlihatkan dugaan adanya jenazah di dalam bak air tersebut merupakan hoaks.
Katanya, isi di dalam bak air tersebut merupakan boneka dan bukan mayat manusia.
"Properti di dalam video tersebut merupakan manekin ataupun boneka bukan mayat. Video yang beredar merupakan hoaks, dan telah membuat keresahan dari banyak pihak beberapa waktu lalu," sebutnya.
Lebih lanjut, dia juga meminta maaf jika telah menyebarkan video tersebut yang membuat kehebohan di tengah masyarakat.
"Demikian pernyataan dan klarifikasi ini kami buat dengan sadar tanpa paksaan sebagai bentuk penyesalan terhadap tindakan yang kami lakukan," ucapnya.
"Kami mohon maaf sebesar-besarnya kepada pihak yang dirugikan, atas perhatian dan kelapangannya kami sampaikan terima kasih," lanjutnya.
Sebelumnya dua diduga mayat tanpa identitas ditemukan di lantai 9 kampus Universitas Prima Indonesia (UNPRI) Medan.
Penemuan diduga dua mayat tersebut sempat direkam menggunakan handphone dan beredar di WhatsApp.
Dari amatan tribun-medan, dua diduga mayat tersebut sudah berada di dalam bak air berwarna biru.
Kondisi keduanya tampak sudah mulai membusuk.
"Ada mayat di UNPRI lantai 9," kata perekaman video sambil menunjukkan lokasi penemuan mayat tersebut.
Informasi yang diperoleh oleh Tribun-Medan, penemuan mayat ini terjadi, pada Kamis (7/12/2023).
Setelah informasi tersebut beredar, Personel Satreskrim Polrestabes Medan mendatangi kampus UNPRI, pada Selasa (11/12/2023) sekira pukul 21.00 WIB.
Polisi kembali memeriksa sejumlah ruangan di kampus Universitas Prima Indonesia (UNPRI) Medan, terkait adanya dugaan penemuan mayat di lantai 9.
Amatan tribun-medan.com, beberapa orang personel dari Satreskrim Polrestabes Medan dikerahkan ke kampus yang berada di Jalan Sampul, Kota Medan, pada Selasa (12/12/2023) pagi.
Meski sempat ditolak oleh pihak kampus, dengan dalih harus ada izin dari Ketua Pengadilan Negeri Medan, namun polisi tetap melakukan penggeledahan.
Setelah berkoordinasi, akhirnya pihak kampus mempersilahkan pihak kepolisian dengan didampingi pihak kecamatan setempat melakukan pemeriksaan.
Polisi melakukan pemeriksaan di lantai 9 yang dipakai untuk parkirkan kendaraan tempat diduga mayat tersebut berada.
Namun, di lokasi sudah tidak tampak lagi bak air dimana sebelumnya ditemukan adanya mayat.
Kemudian, polisi beranjak naik hingga ke lantai 16 dan menelusuri setiap ruangan yang dicurigai.
Sejumlah ruangan pun turut dimasuki diantaranya ruangan laboratorium, fisiologis, dan lainnya.
Saat proses penggeledahan tampak aktivitas belajar mengajar di kampus UNPRI Medan tetap berjalan.
Menurut Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Kompol Teuku Fathir Mustafa membenarkan bahwa pihaknya kembali melakukan penggeledahan terkait adanya video yang beredar soal dugaan temuan mayat di kampus UNPRI.
"Pagi ini kita lakukan penggeledahan kembali, terkait adanya dugaan mayat di sana," kata Fathir kepada Tribun-medan.com, Selasa (12/12/2023).
Ia menyampaikan, sebelumnya pihaknya juga telah melakukan penggeledahan, pada Senin (11/12/2023) malam.
"Tadi malam juga sudah dilakukan penggeledahan, dan pemeriksaan," sebutnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul 5 Mayat di Unpri Adalah Cadaver, Kampus Sayangkan Polisi Kurang Koordinasi Saat Penggeledahan
Baca juga: Belum Bisa Main karena Cedera, Bhayangkara FC Punya Tugas Lain untuk Radja Nainggolan
Baca juga: HARGA Deterjen di Alfamart Besok 14 Desember 2023, Extra Disc OVO: Rinso Molto Purple Rp19.900
Baca juga: PLTMH Pendongkrak Perekonomian Ngesrepbalong Kendal, Erwin: Langkah PLN Wujudkan Mandiri Energi
Baca juga: Side Event Megah AICIS 2024 dengan ASEAN Religious Leaders Summit