TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - DPRD Kota Semarang mendorong percepatan pembangunan tol tanggul laut di ibu kota Jawa Tengah.
Pembangun tol laut Semarang-Demak merupakan proyek strategis nasional (PSN) yang diharapkan mampu mendukung konektivitas di sisi utara Jawa.
Bukan hanya akan mendukung pusat ekonomi baru di Jawa Tengah, tol ini juga difungsikan sebagai penahan rob serta mengatasi banjir yang selama ini menjadi permasalahan berulang di Kota Semarang.
Sekretaris Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Semarang, Suharsono berharap, adanya tanggul laut bisa mengurangi banjir di wilayah timur dan utara.
Pembebasan lahan yang sedang berlangsung harus segera dikebut untuk diselesaikan. Kendati begitu, dia mencatat proses pembebasan tanah musnah milik warga berjalan signifikan.
"Ini baru selesai pembebasan lahan musnah, memang seharusnya ada percepatan karena satu-satunya fisik untuk menanggulangi secara menyeluruh," katanya, Jumat (15/12/2023).
Setidaknya, terdapat 36 bidang tanah milik 22 orang warga telah selesai dan diserahkan untuk pembangunan tol Semarang-Demak seksi I dan pembangunan kolam retensi penanggulangan rob banjir Kecamatan Genuk dan Pedurungan.
Sebanyak 22 warga Kelurahan Trimulyo, Terboyo Wetan, dan Terboyo Kulon itu menerima dana kerohiman atas tanah musnah miliknya. Total tali asih yang diberikan kepada warga terdampak senilai Rp 399.380.820.650.
"Hampir tiap tahun datangnya musim hujan pasti kejadiannya persoalan banjir. Penanganan secara terencana melalui tanggul laut ini harus segera dikebut," katanya.
Secara garis besar, Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menyatakan, upaya pengendalian banjir di bawah kepemimpinan Mbak Ita, panggilan akrab perempuan pertama yang menjabat Wali Kota Semarang itu kian baik.
"Kebijakan penanganan banjir di Kota Semarang tiap tahunnya makin baik, makin meningkat, penanggulangan makin cepat," katanya.
Sebelumnya diberitakan, Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mendampingi warga Kelurahan Trimulyo, Terboyo Wetan, dan Terboyo Kulon menerima dana kerohiman di Kantor Kecamatan Genuk, Kamis (14/12/2023).
Ita, sapaan akrabnya, mengatakan, pemberian dana kerohiman itu tak terlepas dari seluruh pihak. Baik pemerintah pusat, provinsi, jajarannya di Kota Semarang hingga warga yang menerima keadaan.
"Matur nuwun kepada masyarakat Kelurahan Trimulyo, Terboyo Wetan, dan Terboyo Kulon yang legawa dan ikhlas menjual tanahnya untuk menjadi bagian dari pembangunan tol dan kolam retensi ini," ujar Mbak Ita.
Mbak Ita berharap pembangunan tol dan kolam retensi dapat berjalan lancar dan segera rampung. Penyelesaian program tol diyakini mempermudah akses masyarakat Kota Semarang menuju wilayah Pantura.