Berita Nasional

LAGI, PDIP Serang Kebijakan Jokowi, Kali Ini Soal Bansos dan BLT, Hasto: Ada yang Tak Tepat Sasaran

Editor: Muhammad Olies
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto

TRIBUNJATENG.COM - Program bantuan sosial (bansos) dan bantuan langsung tunai (BLT) yang dikucurkan pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) dinilai tidak tepat sasaran.

Sebab ada kalangan masyarakat yang mestinya tak masuk kategori penerima justru malah masuk daftar yang berhak mendapat bantuan. Begitu juga sebaliknya, kalangan miskin yang mestinya menerima bansos dan BLT justru malah tercecer dari daftar penerima.

Hal ini disampaikan Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto saat mengunjungi Pasar Jaten, Kampung Jawi, Kecamatan Gunungpati, Semarang, Jawa Tengah, Minggu (17/12/2023).

Pernyataan Hasto ini seakan kembali 'menyerang' pemerintahan Jokowi. 

Padahal, hingga kini Jokowi masih merupakan kader PDIP. Jokowi juga diusung hingga menjadi presiden selama dua periode juga diusung oleh PDIP dan partai politik lainnya.

Dan sebelumnya Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sudah menginstruksikan kepada seluruh kader partainya untuk tetap mendukung penuh Jokowi sampai masa jabatannya sebagai presiden berakhir.

"Ada BLT yang tidak tepat sasaran, betul?" ujar Hasto lalu dijawab betul oleh warga setempat.

Baca juga: Hasto Kristiyanto: Gibran Sudah Tidak Jadi Keluarga dari PDI Perjuangan

Baca juga: Presiden Jokowi Monitoring Langsung Penyaluran BLT El-Nino Ratusan KPM di Kota Pekalongan

Baca juga: Pemerintah Lanjutkan Pembagian Dana Bansos Bantuan Pangan di Tahu 2024, Penerima Bertambah

Sebelum mengkritik bansos dan BLT, Hasto memperkenalkan program kartu terpadu untuk Indonesia atau KTP Sakti yang diusung pasangan nomor urut 3, Ganjar-Mahfud.

KTP Sakti ini akan mengintegrasikan seluruh program dari Kartu Indonesia Pintar, Kartu Indonesia Sehat, Kartu Prakerja, dan lainnya menjadi satu data.

"Jadi, nanti urusan anti stunting, kemudian kebutuhan gizi cukup, urusan anak-anak agar sehat dari kandungan itu dimulai dengan pendataan penduduk digitalisasi yang semua diintegrasikan melalui KTP Sakti," kata Hasto.

Hasto mengatakan, program ini digagas Ganjar-Mahfud karena selama ini penyaluran bansos dan BLT tidak tepat sasaran.

"Mengapa Pak Ganjar memprioritaskan ini? Karena banyak bansos yang tidak tepat sasaran, betul?" ujar Hasto.

 Sekretaris Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud ini mengajak warga agar berpikir matang sebelum menentukan pilihannya di Pilpres 2024.

"Cari yang punya pengalaman, cari yang berprestasi, cari yang hebat, cari yang berkinerja tinggi, itu ada di Pak Ganjar-Mahfud," imbuh Hasto.

Dalam kunjungan ini, Hasto didampingi istri calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Supriyanti.

Selain Atikoh, hadir juga Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu atau yang akrab disapa Mbak Ita bersama anggota DPR RI fraksi PDIP, Agustina Wilujeng Pramestuti.

 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com 

Berita Terkini