Hal ini disebabkan oleh dua faktor utama, yaitu situasi politik yang memburuk di Myanmar dan Bangladesh, serta kondisi laut yang relatif tenang dan aman untuk perjalanan laut dari Desember hingga Maret.

OCHA mencatat bahwa pengungsi Rohingya membutuhkan bantuan mendesak dan berkelanjutan.

UNHCR dan IOM telah meminta dana sebesar USD 5,4 juta untuk memenuhi kebutuhan darurat para pengungsi Rohingya di Provinsi Aceh.

Hingga 12 Desember 2023, sebanyak 1.543 pengungsi Rohingya telah mendarat di Aceh, dan total jumlah mereka, termasuk yang tiba pada awal tahun 2023, mencapai sekitar 1.722 orang.

Meskipun sebagian telah direlokasi, masih ada sekitar 700 pengungsi yang belum mendapatkan tempat penampungan.

Kondisi ini menyoroti perlunya respons yang cepat dan efektif untuk mengatasi krisis kemanusiaan ini.

Dengan dukungan dari pemerintah, lembaga internasional, dan masyarakat lokal, diharapkan dapat ditemukan solusi yang mengakomodasi kebutuhan para pengungsi Rohingya tanpa menimbulkan konflik lebih lanjut di wilayah tersebut.