Berita Regional

Kebakaran Permukiman Padat di Jakarta Selatan: Teriakan Santi Tak Digubris Warga, Dikira Bercanda

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi kebakaran

Namun, bak sudah jatuh tertimpa tangga, Santi malah terpeleset di pinggir kali dan jatuh terperosok.

Kedua kakinya terluka dan cucunya menangis keras.

“Enggak ada yang bantuin, semua orang sibuk berenang menyelamatkan diri sendiri.

Saya berdiri sendiri,” tutur Santi pelan.

Suaranya masih serak akibat berteriak kencang saat kejadian.

Setelah api padam, Santi dan warga lain kembali ke tempat kejadian untuk mengecek harta benda yang tersisa.

“Duit buat bayar sekolah kebakar Rp 800.000.

Duit bapaknya (suami Santi) juga Rp 700.000.

Saya sampai nangis-nangis, biarin lah pasrah,” ujar dia.

Saat ini, Santi cukup bersyukur bisa mendapatkan sedikit bantuan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) berupa pakaian dan makanan.

Rencananya, dia akan kembali tinggal di rumahnya dengan beratapkan terpal.

“Sayang kalau ngontrak sebulan Rp 500.000.

Mending uangnya buat yang lain.

Saya mandi air kali, tidur pakai lilin, biarin, deh.

Saya mah yang penting bisa umur panjang,” sambung Santi.

Halaman
123

Berita Terkini