“Ketika dia melahirkan, di dekat situ ada bidan mandiri, itu kan belum dipotong tali pusarnya, akhirnya minta tolong, namun (oknum) bidan itu tidak mau nolong, dengan alasan macam-macam, tidak punya ini, itu, ” ucap dia.
Akhirnya, sang suami menelepon bidan Puskesmas setempat dan bidan itu datang ke lokasi.
Ibu dan bayi dibawa ke Puskesmas untuk menjalani perawatan.
Hendro menyayangkan tindakan bidan swasta yang tidak mau menolong dalam kondisi darurat.
Baca juga: "Adik Saya H-2 Gagal Resepsi Karena Melahirkan" Kisah Suami Istri Mendadak Jadi Pengantin Baru
“Kalau saat darurat wajib menolong sesuai kemampuannya,” ucap dia.
Untuk itu, Dinkes akan mempertanyakan tindakan bidan tersebut pada organisasi Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Jember.
“Bagaimana tindakan bidan itu, apa dibenarkan atau tidak,” katanya. (*)
Artikel ini sudah tayang di Kompas.com