Arbi kaget dan baru sadar kalau teman-teman yang lain masih ada di pondok yang telah terbakar hangus.
Farel juga menceritakan hal yang sama kalau Arbi telah membantu menyelamatkannya.
“Ketika saya mau mencari sandal tiba-tiba ada ledakan besar dan badan saya bergetar hingga terpental, kemudian dengan panik merangkak mencari serta memanggil Pak Ongah (Ardi),”jelasnya.
Bagian lengan Farel masih sedikit luka dan kepalanya masih sedikit terasa pusing dan tak banyak mengingat hal yang terjadi semalam.
Arbi dan Farel tak sanggup melihat pondok yang telah mengenai teman-temannya karena tekanan mental disertai rasa sedih.
Arbi juga menceritakan kalau teman-temannya memang menggunakan handphone di dalam pondok untuk cahaya penerangan.
Mereka bersyukur bisa selamat dan diberi kesempatan kedua, sekarang Arbi dan Farel masih trauma dengan hujan lebat dan suara petir. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul 5 Pekerja Ladang Tewas Disambar Petir Dimakamkan Satu Liang, Awalnya Berteduh di Pondok Saat Hujan,