TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Sejumlah tempat wisata di Kabupaten Kudus mulai dipadati pengunjung jelang perayaan libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Termasuk destinasi wisata Museum Jenang yang berlokasi di Jalan Sunan Muria Desa Glantengan, Kecamatan Kota Kudus.
Wisata edukasi sekaligus sebagai pusat oleh-oleh tersebut tampak dibanjiri pengunjung dalam beberapa hari terakhir.
Pengelola Museum Jenang Kudus, Tri Hartanto mengatakan, momentum libur Natal dan Tahun Baru dinantikan dalam rangka menyambut lonjakan pengunjung di Museum Jenang dan Mubarokfood.
Apalagi, Nataru biasa dibarengi dengan libur sekolah, membuka lebar peluang masyarakat untuk berwisata.
Dia menyebut, menjelang perayaan Natal tahun ini, terjadi peningkatan pengunjung hingga 50 persen di Museum Jenang.
Saat ini, jumlah pengunjung di Museum Jenang Kudus bisa tembus seribuan pengunjung dalam sehari. Di antaranya datang dari Jakarta, Jawa Timur, berbagai kabupaten/kota di Jawa Tengah, dan beberapa daerah lainnya.
"Kalau peningkatan pengunjungnya sekitar 50 persen dari hari biasanya. Ini sudah mulai terlihat karena libur sekolah sudah dimulai," terangnya, Minggu (24/12/2023).
Dia menyebut, puncak dari kunjungan wisatawan di Museum Jenang Kudus diprediksi terjadi pada momen pergantian tahun baru.
Saat itu, jumlah kunjungan wisatawan di Museum Jenang dan Mubarokfood diprediski bisa meningkat hingga 100 persen atau dua kali lipat dari jumlah kunjungan pada hari biasa.
Tri menyebut, kehadiran dua wali di Kabupaten Kudus menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat untuk mengunjungi Kabupaten Kudus.
Pihaknya juga sudah menyiapkan konsep wisata yang memadukan sejarah, budaya, religi, seni dan kearifan lokal di dalam Museum Jenang.
Selain itu, dipadukan dengan konsep Gusjigang dan Mubarokfood sebagai pusat kuliner khas Kota Kretek.
Kehadiran Museum Jenang, Gusjigang, dan Mubarookfood dinilai saling melengkapi dalam rangka menyambut wisatawan dari berbagai daerah.
"Selain ada peningkatan kunjungan wisatawan, penjualan di Mubarookfood juga mengalami pertumbuhan sekitar 20 persen. Kemungkinan bisa tumbuh lagi sampai puncak Nataru nanti," ujarnya.
*Siap Menyambut Pengunjung*
Pengelola Museum Jenang Kudus telah melakukan persiapan dalam rangka menyambut para wisatawan.
Di Museum Jenang, kini sudah hadir aneka koleksi dolanan anak tradisional. Seperti yoyo, ketapel, gangsing, kelereng, mobil mainan, dan beberapa jenis koleksi lainnya.
Selain menyuguhkan koleksi, pengelola museum juga menyiapkan bentuk dolanan tradisional langsung yang bisa dimainkan.
Wisatawan juga bisa mengunjungi spot koleksi perabot rumah tangga jadul yang bisa dilihat di sisi belakang.
Ada beberapa koleksi perabot rumah tangga tempo dulu yang didisplay di Museum Jenang. Di antaranya, wakul, dandang, besek, dan beberapa jenis koleksi lainnya.
Koleksi dolanan anak jadul dan perabot rumah tangga tempo dulu hadir dalam kurun waktu dua bulan yang lalu.
Kini sudah dipersiapkan sebagai tambahan koleksi baru yang bisa dilihat langsung oleh wisatawan.
"Kami tidak membatasi ide-ide lain yang mengalir untuk sebuah edukasi," tuturnya.
Museum Jenang Kudus bisa menampung hingga seribu orang dalam satu waktu.
Sejauh ini, tiket masuk bagi wisatawan yang hendak mengunjungi Museum Jenang dibandrol Rp 10.000 per orang.
Seorang pengunjung, Munawaroh memilih untuk berwisata lebih awal agar terhindar dari kepadatan pengunjung.
Selain itu, berwisata di masa awal libur panjang membuka peluang baginya untuk mengunjungi beberapa wisata lainnya.
Baik destinasi wisata yang ada di Kabupaten Kudus, maupun destinasi wisata di luar daerah.
"Sengaja memang berwisata lebih awal, supaya tidak terlalu ramai. Kalau menunggu setelah Natal atau tahun baru, pasti ramai sekali," ujarnya. (Sam)