TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Adhyatma, MPH Tugurejo resmi dipatenkan menjadi nama dari sebelumnya RSUD Tugurejo Semarang.
Sebelumnya, nama RSUD Tugurejo lebih populer di kalangan masyarakat. Penggunaan nama RSUD Tugurejo telah berlangsung sejak tahun 2000.
Penetapan nama RSUD dr Adhyatma menggantikan RSUD Tugurejo sebagai rumah sakit tercantum di Peraturan Gubernur Jateng Nomor 75 tahun 2021, tentang organisasi dan tata kerja Rumah Sakit Umum Daerah dr. Adhyatma, Mph Provinsi Jateng kelas B.
Peraturan itu juga mencabut Peraturan Gubernur Nomor 95 Tahun 2008, tentang penjabaran tugas pokok, fungsi dan tata kerja Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tugurejo Provinsi Jawa Tengah.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah, Yunita Dyah Suminar meminta pihak RSUD dr Adhyatma bergerak cepat meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
"Ini momentum perubahan terutama dalam memberikan layanan masyarakat berupa budaya kerja, melayani dan integritas itu yang perlu ditekankan kepada temen temen di sini," kata Yunita ditemui di sela acara, Rabu (27/12/2023).
Yunita mengatakan, RSUD dr Adhyatma telah menjadi penyangga pelayanan kesehatan di Jawa Tengah.
Untuk itu, ia menekankan layanan sepenuh hati harus diberikan kepada masyarakat.
"Karena ini RS Provinsi, menjadi layanan paripurna kepada masyarakat. Jangan sampai pelayanan hanya parsial parsial, kasihan masyarakat. Dengan kualitas yang baik, dan dengan inovasi yang diberikan supaya lebih mudah, cepat dan nyaman," imbuhnya.
Direktur Utama RSUD dr Adhyatma Semarang, dr Zulfachmi Wahab telah melakukan sejumlah peningkatan layanan yang terangkum dalam slogan "Tulus Melayani Sepenuh Hati".
"Ada 4 perubahan akses dan layanan termasuk tampilan rumah sakit, perbaikan potensi pendapatan, inovasi layanan administratif dan kesehatan hingga kemudahan layanan akses," kata dr. Zulfachmi seusai perayaan HUT ke-23 RSUD dr. Adhyatma Semarang, Rabu (27/12/2023).
dr. Zulfachmi mengatakan perubahan penetapan nama sudah dilakukan sejak 2021. Namun, peresmiannya terkendala oleh Covid-19.
"Hari ini sudah berubah nama tapi masih terbatas administratif, nanti 2024 sepenuhnya berubah. Harapannya bisa menjadi RS yang prima pelayanan dan mandiri," ujarnya.
Hingga kini, terdapat 1200 karyawan di RSUD dr. Adhyatma Semarang. Dengan rincian 66 dokter spesialis, 30 dokter umum, 6 dokter gigi, 28 farmasi, 451 perawat, 58 bidan dan sisanya tenaga non kesehatan maupun outsourcing.(*)