TRIBUNJATENG.COM - Viral video yang menampilkan sejumlah wisatawan protes karena organisasi masyarakat (ormas) Pemuda Pancasila (PP) memungut biaya mahal masuk ke pantai Cemoro Sewu di Bengkulu.
Video aksi anggota ormas Pemuda pancasila itu awalnya viral di Facebook, yang kemudian menyebar di media sosial lainnya semisal Twitter X.
Dalam unggahan tersebut menyematkan sebuah video ketika warga hendak mengunjungi pantai yang berada di Desa Kungkai Baru, Bengkulu.
Kemudian, ada beberapa anggota ormas Pemuda Pancasila yang memungut tarif masuk dan parkir ke pantai tersebut.
Perekam video nampak protes dengan biaya yang dipatok oleh Pemuda Pancasila untuk masuk ke pantai tersebut.
Dari foto tiket yang disematkan, wisaatwan harus membayar sebesar Rp15.000 per orang.
Biaya tersebut belum termasuk dengan biaya parkir.
Dalam tangkapan layar sebuah pesan, wisatawan tersebut mengatakan, dirinya harus membayar Rp120.000 untuk delapan orang.
Hingga unggahan ini ditulis, Selasa (2/1/2024), unggahan tersebut telah dilihat sebanyak lebih dari 1,6 juta kali.
Kesaksian Warga Setempat
Belakangan diketahui pantai yang viral dikelola Pemuda Pancasila itu adalah Pantai Cemoro Sewu yang berada di Desa Kungkai Baru, Kecamatan Air Periukan, Kabupaten Seluma, Bengkulu.
Warga setempat, Nopan membenarkan bahwa banyak pengunjung yang protes karena harga tiket masuk ke pantai tersebut mahal.
"Tadi banyak pengunjung yang protes, sebab sangat mahal biaya masuknya. Itu belum dengan parkir," ujar Nopan, dilansir dari TribunBengkulu, Senin (1/1/2024).
Nopan menjelaskan, Pantai Cemoro Sewu dikelola ormas Pemuda Pancasila selama musim liburan.
Pantai itu, kata Nopan, biasanya dikelola oleh pihak desa. Namun, Pemuda Pancasila mengaku telah memiliki izin lengkap dari Pemerintah Kabupaten Seluma.
"Memang sudah terlalu mahal, mas. Kalau kami desa yang mengelola paling besar Rp 10 ribu, itu sudah termasuk parkir," ujar Nopan.
Nopan pun mengakui bahwa biaya yang dipatok Pemuda Pancasila sudah termasuk pungutan liar (pungli) karena melebihi standar yang ditetapkan.
Biasanya, pihak desa mematok harga sebesar Rp10.000 per sepeda motor dan Rp15.000 per mobil sudah termasuk parkir.
Sementara, ketika dikelola Pemuda Pancasila, biaya masuknya jadi Rp15.000 per orang, sementara biaya parkir Rp10.000-Rp15.000 per kendaraan.
Belum lagi lapak pedagang yang dipatok sebesar Rp150.000.
"Kalau seperti ini buruknya pantai kami. Imbasnya orang malas lagi berkunjung," tutu Nopan.
Nopan menambahkan, dengan tarif biaya masuk banyak pengunjung putar balik akibat ini ujar Nopan.
Sehingga, dirinya berharap ke depannya pengelolaan pantai Cemoro Sewu dikelola oleh desa. Sehingga tidak terulang lagi insiden seperti ini.
"Tadi langsung dibubarkan polisi, begitu mengetahui kejadian ini," kata Nopan.
"Sehingga saat ini untuk masuk ke pantai Cemoro Sewu gratis tidak ada dipungut biaya," tutupnya
Dibubarkan Polisi
Polsek Sukaraja langsung turun ke lapangan untuk membubarkan kegiatan Pemuda Pancasila di Pantai Cemoro Sewu setelah mengetahui kejadian dalam video yang viral.
"Iya, kami langsung kami hentikan tadi. Karena tidak sesuai lagi dengan kesepakatan awal," kata Kapolsek Sukaraja, Iptu Catur Teguh, Senin.
Menurut Catur, selain karena harga tiket masuk yang diprotes warga, lokasi tersebut juga masuk ke dalam kawasan Cagar Alam.
"Kesepakatan awal, kami bersama tim. Ada Danramil Periukan, BKSDA Seluma dan Kepala Desa Kungkai Baru sudah menunjukan lokasinya," tutur Catur.
"Tapi begitu pelaksanaan dipindahkan ke lokasi CA, ditambah lagi ada protes pengunjung jadi harus kami hentikan," lanjutnya.
Ia menambahkan, sesuai rekomendasi yang diberikan, kegiatan ormas Pemuda Pancasila adalah kebersihan pantai, penanaman pohon, dan acara hiburan.
Tidak disebutkan adanya pungutan kepada pengunjung yang datang untuk berwisata.
Sementara itu, Ketua Pemuda Pancasila Seluma, Guntur, belum dapat dikonfirmasi ketika dihubungi wartawan TribunBengkulu.com di lapangan.
Polisi Panggil Pemuda Pancasila
Lebih lanjut, pihak kepolisian juga akan memanggil ormas Pemuda Pancasila untuk dimintai keterangan.
"Dalam satu dua hari ini akan kita undang mereka, untuk mengklarifikasi terkait kegiatan maupun kejadian di Pantai Cemoro Sewu, pada Senin (1/1/2024)," kata Catur.
Klarifikasi ini, lanjut Catur, menyangkut semua kegiatan yang dilaksanakan Pemuda Pancasila di Pantai Cemoro Sewu.
Hal itu termasuk pungutan biaya tiket masuk yang dikeluhkan oleh pengunjung.
"Jadi semua kegiatan mereka akan kita klarifikasi. Termasuk juga terkait pungutan masuk yang dikeluhkan pengunjung," tandasnya.
(*)
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Viral Pemuda Pancasila di Bengkulu Pungut Biaya Mahal di Pantai Cemoro Sewu, Polisi Turun Tangan