TRIBUNJATENG.COM - Kisah tidak menyenangkan dialami seorang mahasiswi di salah satu kampus di Makassar, yang menggunakan nama samaran Bunga, yang mengungkapkan bahwa dirinya dilecehkan oleh seorang pria yang dikenal melalui media sosial, berinisial SW.
Dugaan pelecehan tersebut terjadi saat keduanya bertukar nomor WhatsApp dan menjalani kencan.
SW dan Bunga awalnya bertemu melalui media sosial dan kemudian mengadakan kencan pertama di bioskop salah satu mal di Tanjung Bunga, Makassar.
Namun, Bunga mengungkapkan bahwa di dalam bioskop, SW melakukan pelecehan dengan menciumnya secara tiba-tiba.
"Dalam bioskop, saya dicium tiba-tiba, saya tidak bisa apa-apa juga karena banyak orang di depanku," ujar Bunga pada wartawan pada Selasa (2/1/2024).
Setelah kencan pertama, mereka berboncengan menuju Center Point of Indonesia (CPI), di mana Bunga mengaku mengalami perlakuan tidak senonoh dari SW. "Di atas motor dia mulai menyentuh kaki kanan saya dan mengusap-usap," tambah Bunga.
Bunga, yang mengenakan rok, menyatakan bahwa dia langsung menepis tangan SW.
Meskipun curiga dengan perilaku pelaku, Bunga memilih untuk menghiraukannya. Namun, selama perjalanan pulang, SW kembali melakukan sentuhan yang tidak pantas, yang langsung ditolak oleh Bunga.
"Tak berselang lama, tibalah di kost saya di Jl Perintis Kemerdekaan, Kecamatan Tamalanrea. Sampai di kost, pelaku juga ikut masuk," ungkap Bunga.
Bunga menceritakan bahwa SW menginap di kosnya pada tengah malam karena alasan tidak bisa pulang ke kampungnya.
Meskipun memperbolehkan SW untuk menginap di kosnya, Bunga menegaskan bahwa mereka berada di kamar yang berbeda.
Namun, peristiwa tersebut tidak berakhir di situ. SW meminta izin untuk menggunakan handphone Bunga, dan setelah video call (VC) sampai jam 03.00 Wita, SW mengajak Bunga untuk salat subuh bersama di dalam kamar kos.
Bunga yang curiga, memilih untuk mengarahkan SW untuk melaksanakan salat di masjid, namun SW berdalih sakit kepala.
"Saya bilang di masjid maki (Solat). Dan tiba-tiba saat saya turun ke lantai 1 dan menggedor pintunya untuk solat subuh bersama di masjid. Ia keluar dan meminta obat sakit kepala," jelasnya.
Saat terduga pelaku ada di dalam kamarnya. Korban duduk di depan kamar tersebut sambil mencari tahu latar belakangnya.