"Oh silakan, silakan. Silakan mau bentuk komite independen. Kalau perlu panggil dari Amerika atau PBB, enggak apa-apa. Panggil ahli dari Amerika, dari PBB, dari Harvard atau dari mana, kami malah senang," tukasnya, saat dimintai konfirmasi, Rabu (3/1).
"Makin banyak ahli kita malah tambah senang. Makin kredibel. Dan hasilnya makin tambah jelas begitu. Silakan. Silakan. Mau buat komite audit dari mana, monggo. Silakan untuk itu," sambungnya.
Ia pun mengibaratkan hasil survei sebagai pengecekan penyakit oleh dokter. Jika hasilnya bagus, mereka harus bersyukur. Tetapi jika hasilnya kurang bagus, mereka harus memperbaiki kesehatan mereka, bukan malah menyalahkan dokternya.
"Kalau hasilnya kurang bagus tinggal kita perbaiki kesehatan kita. Jangan kemudian menyalahkan dokternya begitu. Survei kan ibaratnya kayak dokter begitu, masa kemudian dokternya mau diaudit gitu, hahaha. Mohon maaf ya," ucapnya. (Kompas.com/Adhyasta Dirgantara/Dian Erika Nugraheny/Tribunnews/Fransiskus Adhiyuda Prasetia/tribun jateng cetak)