TRIBUNJATENG.COM, QUITO - Selasa (9/1/2024), stasiun TV Ekuador diserbu orang-orang bersenjata.
Suasana mencekam.
Suara tembakan dan teriakan pun terdengar ketika kru stasiun TV TC tersebut sedang melakukan siaran langsung.
Baca juga: Gedung Pencakar Langit di Jepang Tetap Kokoh Berdiri meski Diguncang Gempa, Ini Rahasianya
Orang-orang yang mengenakan balaclava dan sebagian besar berpakaian hitam terlihat memegang senjata besar dan menghampiri kru TV yang berkerumun.
Beberapa penyerang menunjuk ke arah kamera dan terdengar seseorang berteriak "tidak ada polisi".
Polisi Nasional Ekuador mengatakan di media sosial bahwa mereka sedang mengevakuasi studio saluran publik tersebut di Guayaquil, memverifikasi kondisi kru di sana, dan “menciptakan kembali ketertiban”.
Polisi di Guayaquil mengonfirmasi adanya 13 penangkapan.
Di media sosial, polisi menunjukkan foto-foto pria muda tergeletak di lantai dengan tangan terikat di belakang punggung.
TC yang mengudara secara nasional berbagi situs dengan lembaga penyiaran publik lainnya, Gamavision, dan beberapa stasiun radio.
Koordinator berita dan reporter TC Leonardo Flores Moreno, menceritakan orang-orang bersenjata itu masuk melalui resepsionis di Gamavision, menyerang kru di sana dan meninggalkan dinamit.
“Kami sedang rapat dan kru sana memberi tahu kami dan kami bisa bersembunyi,” kata Flores kepada Reuters melalui pesan singkat.
Ia tidak berada di panggung saat penyerbuan.
Namun, Flores memiliki informasi bahwa dua orang di TC terluka.
“Kami tidak tahu apa yang terjadi, masyarakat gelisah, banyak rekan Gama dan TC yang bersembunyi,” kata Flores seraya menambahkan dia bisa mendengar suara helikopter di atas.
Insiden tersebut terjadi setelah penculikan sedikitnya tujuh petugas polisi dan serangkaian ledakan, sehari setelah Presiden Ekuador Daniel Noboa mengumumkan keadaan darurat nasional.