Karena aktifitas masyarakat dusun Cibereum akan terganggu dan mereka harus memutar melalui desa lain yang jaraknya cukup jauh.
"Kalau jembatan itu putus masyarakat dusun Cibereum yang mau ke pelayanan, mau adiministarsi harus muter lebih jauh lagi sekitar 14 kilometer, kalau lewat jembatan itu hanya 3 kilometer saja," ungkap Heru.
Sebagai informasi, selain dilewati masyarakat pejalan kaki rupanya sebelum kondisinya memperihatinkan seperti sekarang ini, jembatan sasak bambu itu juga bisa diakses oleh kendaraan roda dua.(pnk)