Berita Regional

Mengenal Sosok Erfin, Caleg Yang Berencana Jual Ginjal Buat Dana Kampanye Sudah Dapat Restu Istri

Editor: raka f pujangga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sosok Erfin, Caleg Rela Jual Ginjal Demi Biaya Kampanye di Bondowoso, Istri Merestui: Untuk Mengabdi 

TRIBUNJATENG.COM - Kondisi ekonomi yang ambruk total, tak membuat nyali Erfin Dewi Sudanto (47) runtuh untuk menjadi calon legislatif (Caleg) DPRD di Bondowoso

Bahkan mantan kepala desa itu bersedia menjual ginjal untuk membiayai dana kampanye.

Aksi nekatnya itu juga telah mendapatkan restu sang istri.

Baca juga: "Teman Saya Habis Rp 2 Miliar" Kisah Erfin Caleg Jual Ginjal untuk Biaya Kampanye

Bagaimana cerita lengkapnya Erfin maju menjadi caleg DPRD daerah pemilihan 1 Kecamatan Bondowoso, Tenggarang, dan Wonosari.

 

Sosok Erfin

Erfin ternyata sebelumnya gagal dalam pemilihan kades, sehingga memutuskan mencalonkan diri menjadi caleg,

Erfin merupakan mantan Kepala Desa (Kades).

Dia menjabat sebagai Kades Bataan periode tahun 2007-2013.

Saat menjadi Kades, Erfin mengaku menjalankan amanat sebagai kades secara totalitas.

“Saya waktu pelayanan pada masyarakat luar biasa walaupun gajinya sedikit,” kata Erfin pada Kompas.com melalui sambungan telepon, Selasa (16/1/2024).

Pria kelahiran 23 Juni 1976 ini mengaku sempat menjual rumah warisannya untuk kegiatan di desa.

Dia mengaku mendapatan penghargaan dari bupati Bondowoso saat itu, yakni Amin Said Husni.

Tak berhenti di situ, Erfin juga sempat maju dalam Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) selanjutnya, namun ia mengaku dijegal dengan tidak lolos di tahapan administrasi.

“Tahun 2021 kemarin saya nyalon lagi, tapi di Desa Kajar, tapi tidak jadi dan ada pada posisi nomor dua,” aku dia.

Alasan jual ginjal

Setelah itu, Erfin mendatangi ketua partai di Bondowoso.

Ia ditawari untuk maju sebagai anggota DPRD.

Alasannya, Erfin terkenal baik dan memiliki massa di daerah pemilihannya.

“Saat itu saya bilang apa adanya, saya sekarang tidak punya apa-apa, kondisi ekonomi saya ambruk total, mohon maaf jangan paksa saya nyaleg, karena biaya besar,” ungkap dia.

Namun, ketua partai itu meyakinkan dirinya akan membantu dengan berbagai program.

Hal itu membuat Erfin sepakat untuk maju sebagai Caleg.

“Setelah terjun di lapangan, warga sudah banyak yang tahu saya mau maju di Pileg, setelah pemberkasan kurang dua bulan, saya tidak dikasih kabar, ternyata saya digeser, ada yang mengganti posisi saya,” papar dia.

Selanjutnya, Erfin bertemu dengan temannya yang juga menjadi Caleg dari Partai Amanat Nasional (PAN) di Kabupaten Banyuwangi.

“Besok paginya saya sowan ke ketua PAN, setelah bertemu beliau mengiyakan saya untuk maju sebagai Caleg,” jelas dia.

Ia mengaku setelah terjun ke lapangan, banyak usulan dan harapan dari masyarakat.

Namun tak dipungkiri, ada sejumlah warga yang juga menanyakan soal uang.

Hal iniang membuat dirinya menyadari modal kebaikan saja tidak cukup menjadi caleg.

Ingin mengabdi ke masyarakat

Selain untuk biaya pemenangan kampanye, Erfin mengaku menjual ginjalnya sebagai bentuk dirinya rela mengadi dan bermanfaat bagi masyarakat luas.

Baca juga: Selalu Ditanya Wani Piro Bikin Erfin Mau Jual Ginjal Buat Nyaleg, Dulu Jual Warisan saat Jadi Kades

"Intinya ini untuk mengabdi kepada masyarakat," kata Erwin dilansir dari TribunJabar.id.

Lebih lanjut, Erfin mengatakan anak dan istrinya sudah setuju ia akan menjual ginjalnya.

"Ginjal pun saya jual untuk membuktikan bahwa jiwa dan raga demi masyarakat Bondowoso," kata Erfin Dewi Sudanto. (*)

Berita Terkini