Berita Pembunuhan

Tragedi Menyayat Hati: Santri Meninggal Dunia Sambil Memeluk Al-Qur’an

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana duka menyelimuti Ponpes Matang Ginalon usai MF ditemukan tewas di musholla, memeluk Al-Qur’an dalam kondisi

TRIBUNJATENG.COM, HULU -- Duka mendalam menyelimuti Pondok Pesantren Matang Ginalon di Kecamatan Pandawan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan.

Seorang santri berinisial MF (21), ditemukan meninggal dunia dalam kondisi memilukan pada Rabu, 20 Agustus 2025, pukul 03.00 WITA.

Dalam kondisi terluka parah akibat penusukan, MF ditemukan tak bernyawa sambil memeluk kitab suci Al-Qur’an di dalam musholla.

Kisah tragis ini menyentuh hati banyak orang, bukan hanya karena kekerasan yang terjadi di lingkungan pesantren, tetapi juga karena cara MF menghembuskan napas terakhirnya – dalam pelukan kitab suci yang ia cintai.

Kronologi Peristiwa Tragis

Peristiwa memilukan itu terjadi saat MF tengah tidur di pojok kamar nomor 4 di pondok pesantren tersebut.

Pelaku, MN (15), yang merupakan teman sekamarnya sendiri, diduga menusuk korban dengan senjata tajam jenis parang. Serangan itu mengakibatkan luka serius di bawah rahang dan leher korban.

Dalam kondisi sekarat, MF sempat berteriak takbir, yang kemudian membangunkan santri lain. Ia berlari keluar kamar menuju musholla, kemungkinan mencari perlindungan spiritual di tempat suci tersebut.

Namun takdir berkata lain. Di dalam musholla, MF terjatuh dan menghembuskan napas terakhirnya, memeluk Al-Qur’an yang ada di dekatnya – sebuah simbol keimanan yang kuat, bahkan di saat terakhir hidupnya.

Sosok MF: Santri Taat dan Pendiam

MF dikenal sebagai pribadi yang tenang, pendiam, dan sangat taat beribadah. Ia berasal dari Desa Paya, Kecamatan Barabai Selatan.

Para pengasuh pondok dan teman-teman santri mengenalnya sebagai sosok yang rajin belajar dan jauh dari konflik.

Kepergian MF meninggalkan luka mendalam bagi keluarga dan lingkungan pesantren. Aktivitas belajar pun dihentikan sementara, dan sebagian besar santri ikut melayat ke rumah duka.

Kepolisian dari Polres Hulu Sungai Tengah masih menyelidiki motif dari pelaku MN. Garis polisi telah dipasang di kamar nomor 4, lokasi awal terjadinya penusukan. Beberapa saksi menyebut suasana kamar sebelumnya tenang, tanpa tanda-tanda pertengkaran.

“Kami masih menggali motif dan hubungan antara pelaku dan korban,” ujar Kasi Humas Polres HST, Ipda Rusman Taupik.

Halaman
12

Berita Terkini