TRIBUNJATENG.COM, PEKALONGAN - Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Kota Pekalongan mengadakan, konsultasi publik rancangan awal (Ranwal) rencana kerja pemerintah daerah (RKPD) Kota Pekalongan tahun 2025.
Kegiatan ini dibuka secara langsung oleh Wali Kota Pekalongan, Achmad Afzan Arslan Djunaid, di dampingi Wakil Wali Kota Pekalongan, Salahudin, di Ruang Jlamprang Setda Kota Pekalongan.
Walikota Pekalongan yang akrab disapa Mas Aaf mengatakan, Ranwal RKPD ini dimaksudkan untuk menyelaraskan prioritas dan sasaran pembangunan tahun 2025 dengan menitikberatkan aspek teknokratis.
Menurutnya, ada 9 isu strategis yang dibahas dalam Ranwal RKPD Kota Pekalongan tahun 2025 yakni, tata kelola pemerintahan, penanganan banjir dan rob serta pengendalian kualitas lingkungan hidup, peningkatan infrastruktur dasar perkotaan dan infrastruktur lingkungan permukiman, peningkatan derajat kesehatan.
"Selain itu, ada penurunan angka kemiskinan dan angka pengangguran, peningkatan kualitas sumber daya manusia, peningkatan daya tarik pariwisata, dan peningkatan daya saing ekonomi serta pertumbuhan sektor-sektor ekonomi kreatif berbasis potensi lokal, pelestarian budaya lokal hingga kondusivitas wilayah."
"Memang ada 9 isu strategis yang masih menjadi masalah di Kota Pekalongan. Tetapi, alhamdulillah progressnya sudah berjalan," kata Wali Kota Pekalongan, Achmad Afzan Arslan Djunaid, Rabu (17/1/2024).
Menurut Aaf, di tahun 2025 Pemkot Pekalongan menginginkan adanya program pembangunan yang berkelanjutan, di antaranya penanganan stunting, pembangunan drainase, peningkatan kualitas jalan, dan sebagainya.
Walaupun di tahun 2023 hingga 2024 nanti belum bisa terselesaikan semua, namun diharapkan progress program tersebut tetap dilanjutkan ke tahun-tahun berikutnya.
"Alhamdulillah progress yang masih berjalan ini semuanya lancar. Terlebih, penanganan dan program-program pembangunan pengendali banjir dan rob juga masih berjalan lancar," ucapnya.
Pihaknya berharap, mudah-mudahan apa yang diharapkan dan tidak ada kejadian-kejadian luar biasa lagi, seperti pandemi Covid -19 lalu yang bisa menghambat keberlangsungan program-program di Kota Pekalongan. (Dro)
Caption