Hal itu karena percaya manager koperasi adalah putra asli Nagari Pulau Mainan dan masih ada hubungan keluarga dengan dirinya.
Koperasi itu, kata Sugito juga sudah lama beroperasi dan memiliki kantor di Nagari Pulau Mainan.
"Ya percaya."
"Managernya masih ada hubungan keluarga jauh."
"Ada kantor di Pulau Mainan," kata Sugito.
Baca juga: Polisi Newbie di Kendari Ketahuan Jadi LGBT, Ternyata Pengembangan Kasus Serupa dari Polda Sumbar
Baca juga: Rian Mahendra Dilaporkan PO Sembodo ke Polda Metro Jaya Atas Dugaan Penipuan dan Penggelapan
Awalnya, Sugito menabung dengan setoran awal Rp 15 juta dan diantar ke kantor koperasi LPN di Pulau Mainan.
Seusai menyerahkan setoran awal, Sugito diberi bukti menabung berupa buku tabungan.
"Saya menabung itu hanya dimintai alamat, lalu setelah disetor uang, diberi buku tabungan," kata Sugito.
Sugito tidak menjadi anggota koperasi dan hanya menjadi nasabah yang menabung uang.
Dia menyebutkan salah satu keuntungan menabung di koperasi LPN adalah petugas datang menjemput uang ke rumah.
"Petugas datang ke rumah tiap minggu."
"Ambil uang tabungan, lalu dikasih kuitansi," kata Sugito.
Awal Timbul Kecurigaan
Menurut Sugito, kecurigaan mulai muncul sekira April 2023.
Saat itu, bunga dari tabungannya tidak lagi tertera di buku tabungan.