Kecelakaan Bus

Terungkap! Penyebab Bus PO Shantika Terjun Bebas, Belasan Penumpang Luka-luka

Penulis: Alifia
Editor: galih permadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Begini kondisi bus PO New Shantika yang terjun bebas dari ketinggian sekitar 20 meter di Tol Pemalang - Batang, Minggu (21/1/2024)

Terungkap! Penyebab Bus PO Shantika Terjun Bebas, Belasan Penumpang Luka-luka

TRIBUNJATENG.COM- Kecelakaan tunggal yang terjadi pada bus PO Shantika menyedot perhatian warga.

Kecelakaan tunggal yang terjadi di jalan Tol Pemalang pada Minggu (21/1/2024) sekitar pukul 12.30 WIB.

Diketahui jika kecelakaan tunggal yang dialami Bus PO Shantika tersebut terjadi di Jalur Tol Pemalang-Batang tepatnya di KM 320+800 Jalur A.

Baca juga: Teriak Histeris, Video Pinkan Mambo Cekcok dengan Arya Khan Kecewa Bahas Cerai

Baca juga: Unggahan Terbaru Dinar Candy Bersama Anak Ko Apex, Rame Dikomentari Netizen Bantah Suka Suami Orang

Diketahui jika bus melaju dan terjatuh di sebuah Desa yang letaknya berada di bawah jalan tol tepatnya di Ampelgadng, Kabupaten Pemalang.

Akibatnya, sebanyak 2 orang meninggal dunia dan belasan korban lainnya kurang lebih 16 penumpang mengalami luka-luka.

Seluruh korban yang mengalami luka-luka tersebut langsung di evakuasi dan dilakukan penanganan maupun perawatan.

Belum ada penyebab pasti mengapa bus PO Shantika tersebut meluncur bebas dari atas tol.

Namun, dikutip dari Kompas.com melalui Sony Susmana selaku Trainng Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) menduga ada beberapa penyebab terjadnya kecelakaan tunggal tersebut.

Dilihat dar segi sarana konstruksi jalan tol, pembatas jalan telah memenuhi syarat dan memang fungsinya adalah untuk pembatas bukan pembendung.

Sehingga jika terjadi kecelakaan tunggal seperti yang dialami Bus PO Shantika, diduga jika sopir melaju dengan kecepatan yang cukup kencang.

"Apapun pembatasnya tetap ada toleransinya, kalau pengemudinya agresif berkendara apapun yang dibatasi tidak mampu membendung itu. Dibendung atau tidaknya, tetap akan berujung fatal," kata Sony kepada Kompas.com, Senin (22/1/2024). 

Sehingga berdasarkan apa yang diungkapkan oleh Sony Susman ajika kecelakaan tersebut terjadi diduga karena sopir telah melakukan overspeed atau ngebut.

 "Sebab, kalau mengacu pada aturan lalu lintas sudah jelas kalau 60 - 80 km/jam. Kalau pakai kecepatan itu pasti aman, tapi kalau di atas itu terjadi slip dan membuat bus akan terbang jika membentur beton," kata Sony. 

Berdasarkan Analisa lainnya, jika sopir mengalami microsleep yang membuat laju bus menjadi tak terarah.

Diketahui jika saat pengendara mengalami micrisleep ia tidak akan membuat kecepatan kendaraan melambat, justru membuat arah bus menjadi tidak sesuai.

"Pada saat ini peran sabuk pengaman pada masing-masing kursi penumpang tetap penting untuk meminimalisir risiko fatalitas," kata Sony. 

Sehingga penting bagi siapapun saat berkendara untuk fokus dan menjaga keamanan masing-masing khususnya penggunaan seatbelt atau sabuk pengaman. (*)

Berita Terkini