Berita Viral

Pengalaman Tak Terlupa Nelayan Sugiono di Perairan Cilacap, Dapat Ikan Berat 1 Ton, Begini Wujudnya

Editor: muslimah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Cerita nelayan Sugiono (35), anak buah kapal (ABK) KM Setia Jaya Makmur, saat menangkap ikan seberat 1 ton. Foto: Sugiono saat ditemui di Pelabuhan Muara Baru, Kamis (25/1/2024).

TRIBUNJATENG.COM - Sugiono (35) nelayan asal Pemalang punya kisah yang takkan ia lupakan saat mencari ikan.

Pengalaman yang menunjukkan betapa besar kekuasaan Tuhan dan tak ada yang tahu secara persis apa yang ada di bumi dan laut.

Sugiono tercatat sebagai anak buah kapal (ABK) KM Setia Jaya Makmur.

Ia sudah malang melintang di lautan, menjadi nelayan selama 20 tahun.

Baca juga: Ditemukan Lagi Nangis, Siswi SMK Cerita Diperkosa Oknum TNI saat Ambil Beasiswa

Baca juga: Kenalkan Iki, Tiap Hari Keliling Jual Kue untuk Hidupi 3 Adiknya, Ayah Pergi Ibu Baru Meninggal

Sepanjang pengalamannya, pria asal Pemalang, Jawa Tengah itu mengaku pernah mendapatkan tangkapan terbesar, yaitu ikan saji atau shaji seberat satu ton.

"Pernah, dua tahun lalu. Itu ikan saji namanya. Giginya kuning-kuning. Beratnya satu ton. Kira-kira panjangnya sekitar sebelas meter, lebarnya satu meter," kata Sugiono saat ditemui di Pelabuhan Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis (25/1/2024).

kan saji itu mereka dapat di perairan Cilacap, Jawa Tengah, Oktober 2022.

Saat itu, saking beratnya ikan saji tersebut, jaring KM Setia Jaya Makmur sobek.

"Waktu itu jaringnya sampe sobek. Kami ramai-ramai tarik jala sampai hampir nyebur laut," jelas Sugiono.

"Ikannya hitam, besar, seperti kerbau. Giginya sering dipakai sama orang buat perhiasan kalung. Waktu itu potong lehernya kayak potong sapi," lanjut dia diselingi tawa.

Dari tangkapan tersebut, Sugiono belajar untuk selalu bersyukur dalam hidup.

"Tapi enggak selamanya dapat ikan kayak gitu. Itu mah rezeki. Rezeki nelayan itu enggak ada yang tahu. Jadi ya bersyukur aja sekarang apa yang ada," ucap Sugiono.

Bulan purnama, tidak melaut

Bulan purnama adalah waktunya bagi nelayan istirahat melaut.

Saat ini, bulan purnama terlihat di Muara Baru.

Menurut Sugiono, saat bulan purnama ikan bakal turun ke lautan yang lebih dalam dan tak ada cahaya.

Hal itu yang menyulitkan nelayan mendapat tangkapan saat bulan terang.

"Ikan itu kan kalau ada cahaya enggak akan muncul. Mereka akan turun ke lautan dalam. Nah, itu kita susah mancingnya," ujar Sugiono.

Bulan purnama membuat Sugiono dan nelayan lain harus membuang jangkar selama satu pekan.

"Jadi kalau terang bulan purnama gini istirahat, kurang lebih satu mingguan," ungkap dia.

Selama masa tersebut, Sugiono dan kawan-kawan merawat kapalnya untuk berlayar lagi.

Selain itu, Sugiono juga menjual ikan atau cumi kecil tangkapannya sebagai penghasilan tambahan.

"Kami biasanya beresin jala, jahit kalau ada yang sobek, jual ikan atau cumi buat sampingan juga. Itu lumayan," tutup Sugiono.  (Kompas.com)

Berita Terkini