Hanya saja, Sutono memiliki cara sendiri agar masakan gudegnya lebih lembut.
Yaitu merebusnya dalam waktu 8-9 jam, serta dijual setelah tiga hari.
"Gudeg yang enak adalah gudeg yang sudah dipanaskan beberapa kali. Misal buatnya Senin, nanti dijual Rabu nunggu layu (lembek) dulu. Tentunya tetap harus dijaga agar tidak basi," ujarnya.
Baca juga: Jelajah Kuliner Nasi Liwet Gudeg Bubur Tumpang di Kartasura Saat Malam
Dia menyatakan, jualan di atas kendaraan lebih praktis dan bisa dibawa ke mana-mana.
Selain itu juga bisa pindah sewaktu-waktu untuk mengunjungi pusat keramaian. Sehingga tidak terpatok pada satu tempat jualan saja.
"Dengan jualan keliling sebenarnya lebih banyak menarik pembeli. Sementara ini kami stay di satu tempat dulu agar bisa dikenal masyarakat sekitar. Supaya dagangan laris dan bisa buka kios," harapnya. (Sam)