TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Penjabat (Pj) Bupati Kudus, Dr M Hasan Chabibie menyatakan, pantauan di titik-titik tanggul rawan Sungai Wulan terus dilakukan. 

Dalam rangka memastikan agar kondisi tanggul dalam kondisi aman. Jika terjadi retakan atau luapan air bisa segera dilakukan upaya kedaruratan.

Hasan Chabibie menyampaikan, pihaknya sudah meninjau langsung upaya peninggian tanggul yang dilakukan masyarakat secara gotong-royong.

Baca juga: Debit Air Bendung Wilalung Kudus Tembus 1.100 m⊃3;/detik, Pintu Pengendali Banjir Dibuka 30 Cm

Kata dia, upaya tersebut dilakukan dalam rangka memastikan agar tidak ada rembesan air sungai yang berpotensi membahayakan masyarakat.

Jika ditemukan tanggul yang mengkhawatirkan jebol, bisa segera diketahui untuk selanjutnya dilakukan upaya darurat dengan cepat.

"Kami apresiasi teman-teman yang sudah melakukan kerja bakti peninggian tanggul. Dari pagi, siang, sampai sore hari terus dilakukan untuk antisipasi limpasan air," terangnya, Kamis (8/2/2024). 

Pihaknya meminta kepada petugas terkait seperti BPBD, pemerintah desa, kecamatan, dibantu relawan untuk siap siaga memantau kondisi tanggul Sungai Wulan. 

Hal ini bagian dari ikhtiar untuk melakukan mitigasi bencana dengan cara meminimalisir resiko banjir terhadap permukiman dan pertanian. 

Baca juga: Cek Bendung Wilalung, Ketua DPRD Kudus Masan: Harus Siaga, Semua Kemungkinan Terjadi

Apalagi saat ini dalam masa panen bagi sebagian besar lahan padi di wilayah Undaan. 

Menurut Hasan, Undaan adalah lumbung pangannya Kabupaten Kudus. Sehingga perlu upaya dari semua pihak untuk mencegah sekuat tenaga agar tidak terjadi banjir yang membahayakan. 

"Saya sudah cek ke beberapa lokasi ada teman-teman kerja bakti untuk mengantisipasi tanggul yang retak atau terjadi limpasan. Dalam rangka memperkuat tanggul. Jangan sampai menimbulkan kerugian material dan non material yang berdampak besar," harap Pj Bupati. (Sam)