Ayah mereka W (34) berada di rumah orangtuanya.
Saat W pulang ke rumah dan memasuki ruang tamu pada dini hari, J yang sengaja mematikan lampu rumah langsung membunuh korban.
SW yang terbangun ikut dibunuh beserta ketiga anaknya.
“Luka korban rata-rata di kepala,” ujar Supriyanto, dikutip dari Kompas.com (7/3/2024).
Setelah melakukan pembunuhan, J mengaku memperkosa jenazah SW dan RJS.
Pelaku juga sempat mengambil tiga ponsel milik para korban dan uang tunai Rp 300.000.
3. Mengaku jadi saksi pembunuhan
Usai melakukan aksi kejinya, J pulang ke rumah dan berganti baju.
Dia lalu mengajak kakaknya melapor ke RT setempat mengenai kejadian pembunuhan.
Namun, J beralibi melihat ada tiga hingga sepuluh orang melakukan aksi pembunuhan tersebut.
Mendengar laporan itu, pihak RT pun menghubungi polisi.
J awalnya dibawa ke Polres Penajam Paser Utara untuk dimintai keterangan sebagai saksi.
Namun, polisi menilai keterangannya tidak sesuai dengan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP).
Saat dilakukan penyelidikan lanjutan oleh pihak Polres Penajam Paser Utara, J akhirnya mengakui dirinya yang menghabisi keluarga tersebut.
"Setelah olah hasil TKP, bukti berupa parang dan baju berlumuran darah yang tersisa mengarah kepada pelaku,” jelas Supriyanto.