TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Mahfud MD angkat bicara perihal anggapan tiga pakar hukum tata negara dalam film dokumenter Dirty Vote ada kaitannya dengan dirinya.
Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3 itu mengakui bahwa ketiga pakar hukum tata negara tersebut merupakan binaan dan teman diskusinya.
Adapun ketiga pakar tata negara yang terlibat dalam film tersebut Bivitri Susanti, Feri Amsari, dan Zainal Arifin Mochtar.
Baca juga: Muhaimin Iskandar dan Jusuf Kalla Dilaporkan ke Bawaslu karena Komentarnya Terkait Film Dirty Vote
Ketiganya juga masuk dalam Tim Percepatan Reformasi Hukum yang dibentuknya pada Mei 2023.
Mahfud membentuk tim ini ketika masih menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam).
Mahfud mengungkapkan bahwa banyak anggota tim bentukannya tersebut yang ikut gabung di semua kubu pasangan calon (paslon).
Karena itu, ia membantah kehadiran ketiga pakar hukum tata negara dalam film tersebut ada kaitannya dengan dirinya.
"Saya punya Tim (Percepatan) Reformasi Hukum 60 orang lebih.
Itu ada yang ke Anies, ada yang ke Prabowo juga.
Jadi itu enggak ada hubungannya dengan saya semua," kata Mahfud di kediamannya, Dukuh Sambilegi Lor, RT 01 RW 53, Kalurahan Maguwoharjo, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Selasa (13/2/2024) malam.
Ia menjelaskan bahwa dirinya sudah lama tidak pernah bertemu dengan Feri Amsari.
Tepatnya ketika ia sudah berstatus sebagai cawapres.
Bahkan, kata dia, keduanya saling menghindar satu sama lain.
Tetapi, Mahfud mengakui sering bertemu dengan Zainal Arifin Mochtar atau Uceng setiap dirinya ke Yogyakarta.
Begitu juga dengan Bvitri.