Baliah diberikan konseling berkala bertujuan untuk pemantapan pengubahan perilaku agar berhenti mengemis.
"Selanjutnya kami akan mendampingi untuk konseling berkala."
"Ada empat sesi hingga akhir Februari nanti," ujar Kepala Sentra Galih, Rinto Indratmoko melalui keteranga
Meski demikian secara pskologis mengalami retardasi mental, kondisi Baliah terbilang cukup baik dari segi sosial.
Ia juga diketahui aktif dalam pengajian warga, namun membutuhkan pendampingan orang dewasa untuk memenuhi keamanan dirinya di ruang sosial.
Disamping menjalani pemeriksaan, Baliah diajarkan membuat keripik hingga tentang pemasaran, pengemasan atau packaging produk.
Dirinya juga diajarakan cara memberikan stiker pada produk dengan dibantu dan dimonitor oleh Kader PKK Desa Ciasahaan.
"Sebelum memberikan bantuan usaha, Baliah terlebih dahulu menerima pelatihan membuat keripik singkong bersama Kader PKK Desa Ciasahaan pada 22 Januari 2024," katanya.
Bahkan wanita paruh baya yang akrab disapa Mbal ini juga menerima edukasi dalam pengelolaan keuangan terkait dengan bantuan yang sudah di terima.
Hal itu bertujuan agar bantuan yang diterimanya dipergunakan secara bijak sesuai dengan kebutuhan dan ditabung untuk pendidikan anaknya.
Pada tahap awal, Mbal akan dibantu oleh kerabatnya hingga nanti ia bisa mandiri.
Tak berhenti disitu saja, Kemensos rupanya ikut memberikan alat bantu dengar bagi Abah Sanip,
yaitu ayah dari sang suami atau mertua Baliah karena mengalami gangguan pendengaran.
Baca juga: Ingat Baliah Pengemis Viral A Kasihan A? Kemensos Turun Tangan, Kini Punya Pekerjaan Baru
Sementara itu, untuk mendukung keberlanjutan pendidikan anak laki-lakinya yang berusia 11 tahun, Kemensos memberikan bantuan berupa peralatan sekolah,
dan akan terus memonitorg perkembanga belajar melalui pihak desa dan pendamping.
Sebelumnya, Kemensos juga memberikan bantuan ATENSI kebutuhan dasar berupa nutrisi, sembako, alat kebersihan diri, dan perlengkapan ibadah untuk Baliah. (*)
Artikel ini sudah tayang di Tribuntrends.com