Berita Viral

Berubah Drastis, Pengemis Viral Baldiah Ubah Jargon 'Aa Kasian Aa' Jadi 'Aa Beli Aa', Jualan Keripik

Editor: raka f pujangga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengemis viral Baliah Aa Kasiaan Aa tak lagi meminta-minta

TRIBUNJATENG.COM - Kondisi terkini Baldiah, pengemis viral lewat jargon 'Aa Kasian Aa' kini sudah tidak lagi mengemis.

Baldiah kini memih untuk banting setir menjadi penjual keripik singkong.

Jargon andalan wanita paruh baya itu pun berubah menjadi 'Aa Beli Aa'.

Baca juga: Tak Lagi Jadi Pengemis, Baliah Kini Punya Pekerjaan Baru, Jargon Aa Kasian Aa Diganti

Walau sudah tak mengemis, Baldiah masih tetap berjoget.

Baliah pengemis viral di Bogor kini jualan keripik, penampilan lebih rapi (Instagram @folkrame)

Sekadar mengingatkan lagi, Baldiah merupakan warga Desa Ciasihan, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor.

Ia Mbak Bal, sapaan karibnya, menjadi terkenal setelah mengemis di kawasan Gunung Salak Endah, Pamijahan, Kabupaten Bogor.

Beda Penampilan Pengemis A kasian A Saat Tak Minta Uang di Curug Bogor, Gaya Pakai Jam Tangan, Beneran Orang Kaya? (TikTok)

Baldiah viral di media sosial karena nada a kasian a.

Setelah viral di media sosial, banyak pihak membantu Baldiah.

Termasuk Kementerian Sosial RI yang memberi bantuan usaha untuk Baldiah.

Bantua usaha itu dimanfaatkan Baldiah untuk jualan keripik singkong.

"Keripik Baldiah. aaa dibeli aaa" itulaha nama keripik singkongnya.

Dilihat dari video netizen, rupanya Baldiah masih memakai cara yang sama untuk berjualan.

"Aaa dibeli aaa," kata Baldiah saat menjajakan dagangannya.

Keripik singkong Baldiah dibandrol dengan harga Rp 5.000.

"Dari viral a," kata Baldiah.

Tak hanya itu saja, tampak di video Baldiah juga masih suka berjoget sembari mengalunkan nada a dibeli a.

Kepala Sentra Galih, Rinto Indratmoko menerangkan Kemensos RI memberi bantuan pada Baldiah berupa modal usaha keripik dan ternak ayam petelur.

Selain itu pihaknya juga melakukan pendampingan berupa pemeriksaan kesehatan dan psikologis.

"Selanjutnya kami akan mendampingi untuk konseling berkala.

Ada empat sesi hingga akhir Februari nanti," jelasnya.

Rupanya tak melepas begitu saja, Baldiah juga diajarkan ilmu pemasaran.

"Baldiah terlebih dahulu menerima pelatihan membuat keripik singkong bersama Kader PKK Desa Ciasahaan," katanya.

Dapat Bantuan Modal

Bak ketiban durian runtuh, baru-baru ini nasib beruntung dialami oleh Baliah.

Dirinya mendapat bantuan modal untuk berjualan keripik singkong.

Baliah dibantu Kemensos RI, ia diberi modal untuk merintis usaha keripik singkong.

Tak hanya Baliah, bahkan suaminya pun, Ropik juga ikut dimodali membuka usaha ternak ayam petelur.

Menurut pengakuan pihak Sentra Galih Pakuan di Bogor, sebelumnya Baliah dan keluarganya dibawa untuk melakukan pemeriksaan kesehatan dan pemeriksaan psikologis.

Hasilnya, wanita yang karib disapa Mbal itu memerlukan konseling berkala karena secara pskologis mengalami retardasi mental.

Baliah diberikan konseling berkala bertujuan untuk pemantapan pengubahan perilaku agar berhenti mengemis.

"Selanjutnya kami akan mendampingi untuk konseling berkala."

"Ada empat sesi hingga akhir Februari nanti," ujar Kepala Sentra Galih, Rinto Indratmoko melalui keteranga

Meski demikian secara pskologis mengalami retardasi mental, kondisi Baliah terbilang cukup baik dari segi sosial.

Ia juga diketahui aktif dalam pengajian warga, namun membutuhkan pendampingan orang dewasa untuk memenuhi keamanan dirinya di ruang sosial.

Disamping menjalani pemeriksaan, Baliah diajarkan membuat keripik hingga tentang pemasaran, pengemasan atau packaging produk.

Dirinya juga diajarakan cara memberikan stiker pada produk dengan dibantu dan dimonitor oleh Kader PKK Desa Ciasahaan.

"Sebelum memberikan bantuan usaha, Baliah terlebih dahulu menerima pelatihan membuat keripik singkong bersama Kader PKK Desa Ciasahaan pada 22 Januari 2024," katanya.

Bahkan wanita paruh baya yang akrab disapa Mbal ini juga menerima edukasi dalam pengelolaan keuangan terkait dengan bantuan yang sudah di terima.

Hal itu bertujuan agar bantuan yang diterimanya dipergunakan secara bijak sesuai dengan kebutuhan dan ditabung untuk pendidikan anaknya.

Pada tahap awal, Mbal akan dibantu oleh kerabatnya hingga nanti ia bisa mandiri.

Tak berhenti disitu saja, Kemensos rupanya ikut memberikan alat bantu dengar bagi Abah Sanip,

yaitu ayah dari sang suami atau mertua Baliah karena mengalami gangguan pendengaran.

Baca juga: Ingat Baliah Pengemis Viral A Kasihan A? Kemensos Turun Tangan, Kini Punya Pekerjaan Baru

Sementara itu, untuk mendukung keberlanjutan pendidikan anak laki-lakinya yang berusia 11 tahun, Kemensos memberikan bantuan berupa peralatan sekolah,

dan akan terus memonitorg perkembanga belajar melalui pihak desa dan pendamping.

Sebelumnya, Kemensos juga memberikan bantuan ATENSI kebutuhan dasar berupa nutrisi, sembako, alat kebersihan diri, dan perlengkapan ibadah untuk Baliah. (*)

 

Artikel ini sudah tayang di Tribuntrends.com

Berita Terkini