TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA -- Tunjangan Hari Raya (THR) Lebaran untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) diperkirakan akan mendorong konsumsi rumah tangga pada kuartal II/2024.
Kementerian Keuangan memastikan pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR) Lebaran untuk ASN pada 2024 akan dibayarkan H-10 sebelum Lebaran atau sekitar 1 April 2024.
Analisi Senior Indonesia Strategic and Economic Action Institution, Ronny P Sasmita menilai, konsumsi rumah tangga biasanya akan lebih besar menjelang Lebaran atau setelah THR keluar.
“Lebaran akan berlangsung di bulan April 2024, tapi terhitung di pertengahan pertama bulan April.
Artinya, konsumsi Lebaran sebagian akan masuk ke kuartal II, yakni konsumsi yang terjadi dari tanggal 1 April sampai Lebaran,” katanya, kepada Kontan, Selasa (20/2).
Sementara itu, untuk konsumsi Ramadan dan konsumsi untuk persiapan Lebaran, seperti pakaian dan makanan ringan tahan lama yang terjadi menjelang Ramadan dan selama Ramadan pada Maret akan terhitung pada kuartal I/2024.
Ronny menilai, dampak dari konsumsi yang meningkat ini tentunya akan positif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
“Tingkat konsumsi Ramadan dan Lebaran selama ini bisa berkontribusi sekitar 0,3-0,5 persen pada pertumbuhan konsumsi rumah tangga. Karena itu, pada kuartal II nanti, pertumbuhan konsumsi RT bisa setara dengan pertumbuhan ekonomi,” jelasnya.
Adapun, Wakil Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Eko Listiyanto menyampaikan, adanya pemberian THR ini diharapkan bisa mendorong konsumsi rumah tangga.
"Dampaknya kemungkinan (terasa-Red) di kuartal II, karena cair awal April. Secara umum dampaknya akan mendorong konsumsi Lebaran,” tuturnya, kepada Kontan, Selasa (20/2).
Meski demikian, jika hanya menghitung kontribusi THR Lebaran untuk ASN, dampak ke ekonominya akan sangat terbatas. Namun karena pemberian THR itu berbarengan dengan swasta, dampak yang dirasakan ke konsumsi rumah tangga akan lebih besar dan signifikan.
Eko juga memprediksi, dampak THR Lebaran ke konsumsi rumah tangga sebenarnya tidak akan sebesar saat Ramadan berlangsung. Ia bahkan memprediksi konsumsi rumah tangga pada kuartal II akan di bawah 5 persen.
Sementara, konsumsi rumah tangga pada kuartal I/2024 akan sedikit meningkat atau di atas 5 persen, setelah pada kuartal IV tahun lalu hanya tumbuh 4,47 persen.
“Biasanya momen setelah Lebaran konsumsi relatif turun, bisa di bawah 5 persen, karena tidak ada momen musiman setelah Lebaran. Sebagian konsumsi lebih besar saat puasa,” bebernya. (Kontan/Siti Masitoh)
Baca juga: BURUAN! Tiket KA Angkutan Lebaran Baru Terjual 9 Persen
Baca juga: Kalender Jawa Hari Ini 22 Februari 2024, Tanggalan Jawa Kamis Wage
Baca juga: Kenapa Harga Cabai Merah Langsung Naik Rp 30 Ribu/kg Usai Pemilu?
Baca juga: Trauma Berat, Korban Perundungan Geng Tai Binus School Takut Keluar Rumah