Berita Jepara

RSUD Kartini Jepara Siapkan 3 Bangsal Untuk Menampung Pasien DBD

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

RSUD KARTINI - Tampak Depan RSUD KARTINI Kabupaten Jepara.

TRIBUNJATENG.COM, JEPARA - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) RA Kartini Kabupaten Jepara akan menambah tiga bangsal untuk menampung pasien terjangkit Demam Berdarah Dengue (DBD).

Demikian yang disampaikan, Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) RA Kartini Jepara, Tri Iriantiwi kepada Tribunjateng, Senin (26/2/2024).

Ia menjelaskan saat ini pihaknya sudah menyiapkan bangsal anak yang berada ICU anak dan bangsal anak, total ada 2 bangsal, sudah disiapkan 1 lagi.

"Sebelumnya antisipasi untuk satu bangsal bisa ditempati 25 - 30 pasien," kata Tri kepada Tribunjateng, Senin (26/2/2024).

Untuk pasien yang di rawat RSUD Jepara kata dia, kurang lebih ada 86 pasien dan sudah ada 8 orang meninggal dunia.

Ia menjelaskan bahwa kasus DBD tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya.

"Menurut dokter yang menangani bahwa DBD ini, lebih ganas dari pada tahun sebelumnya," ujarnya.

Tri menuturkan bahwa pasien DBD bisa meninggal dunia akibat kondisi yang cukup parah baru bisa mendapatkan pertolongan.

Maka demikian ia meminta masyarakat lebih mengetahui gejala DBD yang biasa orang terjangkit mengalami panas tinggi selama satu minggu, setelah itu mengalami panas turun naik disertai dengan mual hingga lemas.

"Pasien datang habis panas terus dingin dikira aman, padahal DHF, masa ke 3 dan 7 hari darurat. Kondisi shock namanya, itu sudah berat," ungkapnya.

Ketika masyarakat mengalami gejala panas tinggi untuk bisa segera pergi ke rumah sakit supaya mendapatkan penanganan.

"Setiap pasien masuk ke IGD, screening mana paling gawat dulu. Masyarakat kurang paham, triase untuk screening. Meski datang terakhir, ketika gawat, maka ditangani dulu. Bukan urutan datang lebih Prioritas, nantinya di bantu Dokter untuk mendapatkan perawat, diagnosa apa, dirawat biasa atau di ICU, maupun rujuk dalam keputusan keputusan IGD," terangnya.

TRI mengajak masyarakat lebih peduli membersihkan lingkungan disekitar dengan memberantas sarang nyamuk untik mengantisipasi adanya DBD.

"Masing masing keluarga membersihkan tempat tinggal, peduli dengan lingkungannya, gantungan baju, air tidak mengalir harus ada ikannya, air bersih pun, nanam bunga harus kerap ganti airnya, dan 3 M dijalankan," tutupnya. (Ito)

Baca juga: KPU Kabupaten Semarang Mulai Rekapitulasi Suara Tingkat Kabupaten Hari Ini, Target 4 Hari Selesai

Baca juga: Daftar 10 Besar Peraih Suara Terbanyak Sementara Caleg DPR RI Dapil 3 Jateng

Baca juga: Ulas Fitur Cari Aman Tinggi Tempat Duduk Honda Stylo 160

Baca juga: Ikut Pertama Kali Terjun ke TMMD, Jadi Kesan Mendalam Bagi Prada Maulin

Berita Terkini