Berita Jakarta

Jeffrey Sebut Investor Apresiasi Pemilu. BEI Target Transaksi di 2024 Capai Rp 12,25 Triliun/hari

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik saat di Semarang, Senin (26/2/2024).

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan pertumbuhan pasar modal dengan penambahan sebanyak 2 juta investor baru pada 2024, disusul dengan peningkatan transaksi.

Saat ini, investor di pasar modal tercatat sebanyak 12,4 juta. Dari jumlah itu, sebanyak 5,4 juta di antaranya adalah khusus investor saham.

"Tahun 2024, pertumbuhan kami targetkan penambahan 2 juta investor di pasar modal kita. Dengan penambahan 2 juta investor baru, kami harapkan nilai transaksinya juga meningkat," kata Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik, saat di Semarang, Senin (26/2).

"Kami ekspektasikan ada pertumbuhan dari rata-rata transaksi sebesar Rp 10,7 triliun (per hari) di tahun 2023 menjadi Rp 12,25 triliun per hari pada tahun 2024," sambungnya.

Menurut dia, perkembangan pasar modal di awal 2024 menunjukkan tren positif, di mana hingga pertengahan Februari telah ada penambahan sebanyak 230.000 investor baru.

Jeffrey mengatakan, pemilu yang berlangsung tahun ini tidak menimbulkan gejolak bagi investor, dan tidak memberikan pengaruh buruk terhadap kinerja pasar modal.

"Pemilu berjalan baik-baik saja. Setelah 2 hari (usai pemilu-Red), bursa saham kita membukukan nilai transaksi cukup besar saat itu mencapai Rp 16,6 triliun per hari. Tentu kami melihat proses pemilu berjalan ini diapresiasi juga oleh para investor," bebernya.

Jeffrey menuturkan, optimisme pertumbuhan transaksi di pasar modal tahun ini di antaranya juga bakal didorong investor ritel. Ia menyebut, investor ritel pada 2023 telah berkontribusi terhadap 38 persen dari total nilai transaksi sebesar Rp 10,7 triliun/hari.

Terlebih, dia menambahkan, investor pasar modal saat ini menunjukkan tren membanggakan, dengan dominasi anak muda. Ia berujar, sebanyak 80 persen investor berusia di bawah 40 tahun, sedangkan investor dengan usia di bawah 30 tahun mencapai 60 persen.

Menurut dia, investor-investor dengan dominasi anak muda ini akan menjadi basis kuat bagi kestabilan pasar modal Indonesia.

"Pertumbuhan investor dari kalangan muda sangat membanggakan bagi kami. Artinya, ini adalah investor-investor yang akan berinvestasi di pasar modal kita untuk waktu cukup lama, antara 10 tahun, 20 tahun, bahkan sampai 30 tahun," jelasnya.

Melihat dari tren perilaku investor secara keseluruhan, Jeffrey menyatakan, aktivitas tertinggi saat ini berada di sektor keuangan, kemudian disusul sektor basic material, dan selanjutnya sektor energi.

"Itu tiga sektor besar yang habis ditransaksikan investor kita, yang perilakunya tidak jauh berbeda antara tahun 2023 dengan 2024.

Tahun 2023 aktivitas di sektor keuangan ini mencapai 30 persen, dan tahun 2024 sampai dengan minggu kedua Februari, aktivitasnya mencapai 34 persen dari total aktivitas di bursa," paparnya.

Sementara itu, ia berujar, kontribusi sektor teknologi terhadap nilai transaksi tercatat mengalami penurunan, dari sebesar 6 persen pada 2023 menjadi sebesar 4 persen di 2024 secara year to date (ytd).

Halaman
12

Berita Terkini